Olahraga, Sakata.id:- Eko Roni Saputra telah membuat dunia MMA (Mix Martial Art) melongo. Petarung asal Indonesia ini memperlihatkan keperkasaannya di atas ring. Lewat pukulan kilatnya, jagoan MMA Cina bernama Liu Peng Shuai terkapar hanya dengan waktu 10 detik berduel.
Tarung antara Eko Roni Saputra dan Liu Peng Shuai memang diawali jual beli serangan, namun ternyata tak membutuhkan banyak waktu untuk membuat Liu kalah KO. Duel ini pun tercatat sebagai duel tercepat di One Championship, dan membuat Eko keluar sebagai pemecah rekor menang KO tercepat kelas ringan.
Peristiwa bersejarah yang mengharumkan nama Eko sekaligus Mix Martial Art (MMA) Indonesia ini terjadi pada gelar One Shampionship kelas Flyeweight 13 Agustus 2021. Tak salah jika Eko dijuluki sang Dynamit. Pukulan kombinasinya membuat kejutan seketika bak ledakan Dynamit bagi lawannya.
Eko Anak Penjual Ikan di Samarinda
Dilansir laman Onefc.com, Eko Roni Saputra telah meraih banyak gelar sebagai Juara Nasional Gulat Indonesia, sebelum berkiprah di MMA. Pria kelahiran Samarindha Kalimantan Timur ini, lahir dan tumbuh dalam kemiskinan. Kedua orang tuanya penjual ikan di pasar.
Selain berjualan ikan, ayahnya juga suka melatih tinju. Eko kecil pun sudah dilatih tinju sejak usia lima tahun oleh sang ayah. Setelah tumbuh besar, mengikuti saran Ayah dia beralih ke cabang gulat. Dia menghabiskan waktu dengan disiplin grappling tersebut.
Sang Ayah tidak salah mengarahkan anaknya. Seiring waktu Eko Roni Saputra pun benyak mentatatkan prestasinya dengan memenangkan berbagai kejuaraan gulat Nasional, bahkan tak terkalahkan di berbagai kejuaraan Indonesia.
Lalu dia mulai masuk ke arena bela diri campuran Mix Martial Art, dan memulai karir baru dengan bergabung dengan Evolve Fight Team di Singapura. Dia banyak berlatih bersama para juara Dunia. Seperti Diran Fransisco (juara Dunia WBA Boxing), Alex Silva (juara Dunia One World Title).
Eko pun berlatih bela diri lannya seperti Muay Thai, Barzilian Jiu Jitsu dan Boxing. Untuk menjadi petarung yang serba bisa dan lengkap, memang itu sudah menjadi tuntunnya untuk mempertajam skill utamanya di dunai tarung MMA.
Mengawali karir di dunia MMA tidak berjalan mulus, pada pertarungan perdananya, dia harus mengaku keunggulan Nico Soe pada bulan April 2019. Di kalah TKO, dokter meminta pertandingan dihentikan setelah Eko mengalami cedera di pelipisnya.
Pengalaman berikutnya Eko mulai memperlihatkan kekuatannya, dengan mengalahkan Kaji Ebin. Sampai akhirnya dia kemudian meraih beberapa kemenangan, termasuk kemenangan bersejarah melawan petarung China Liu Peng Shuai dengan rekor menang KO tercepat hanya 10 detik di kelasnya.