Travel, CIAMIS: Sebanyak 18 desa wisata di Kabupaten Ciamis mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata 2021 dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Dengan jumlah itu menjadikan Kabupaten Ciamis sebagai peserta terbanyak se-Jawa Barat yang ikut serta dalam anugerah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupate. Ciamis, Dian Kusdiana, Jumat (20/8/2021).
Dalam Anugerah Desa Wisata 2021 dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini terdapat tujuh kategori nominasi.
Nantinya, lanjut Dian, yang menjadi juaranya akan diumumkan oleh Kementerian Pariwisata pada akhir tahun 2021.
Dian juga menjelaskan, ada 30 desa wisata di Kabupaten Ciamis yang sudah mendapat legalitas dan mendapat SK dari Bupati Ciamis melalui Dinas Pariwisata.
Ke depan, pihaknya berencana akan menggelar perlombaan desa wisata tingkat kabupaten.
Hal ini, kata dia, Ciamis bisa menjadi pelopor di Jawa Barat, karena sampai saat ini belum ada daerah kabupaten/kota yang menggelar lomba tersebut.
Dian mengungkapkan, pada mulanya lomba tersebut direncanakan akan digelar pada tahun 2021 ini.
Namun karena masih pandemi Covid-19 dan adanya refocusing anggaran, maka lomba jadi ditunda. Sehingga, pihaknya akan menganggarkan lagi di tahun 2022.
Ia berharap pandemi Covid-19 ini segera selesai.
Mudah-mudahan, ungkapnya, dengan adanya lomba desa wisata di Ciamis dapat memotivasi pengelola wisata menjadi lebih baik.
Pemerintah juga juga menggenjot desa-desa di Ciamis untuk mengembangkan potensi wilayahnya.
Sehingga, kata dia, dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Jika desa dipacu membuat destinasi wisata akan ada multiefek.
Kemudian akan adanya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi. Lalu, peningkatan pendapatan desa dan kabupaten. Lantaran bakal menarik wisatawan dari luar Ciamis.
Jika potensi wisata di desa-desa Ciamis berkembang, otomatis perekonomian masyarakat desa di Tatar Galuh ini akan meningkat.
Ia menargetkan, di tahun 2022 nanti kunjungan wisata ke Ciamis mencapai 1 juta pengunjung. Baik dari sektor wisata air, religi, alam, maupun wisata budaya.
Dinas Pariwisata juga telah menyiapkan jargon ‘Covid Indit Wisata Bangkit’.