Ventilasi Buruk Lebih Beresiko Sebarkan Virus Corona

SAINS, SAKATA.ID : Ilmuan membuktikan Virus Corona dapat menyebar melalui udara. Bahkan mampu tinggal selama berjam-jam dalam bentuk droplet atau tetesan kecil.

Menurut Ahli Aerosol di Virginia Tech., Linsey Marr, risiko ini terjadi paling tinggi di ruangan tertutup dengan ventilasi yang buruk.

Hal tersebut, katanya, tidak asal menyimpulkan. Pernyataan itu diperkuat dengan banyaknya peristiwa penyebaran yang dilaporkan, terjadi di pabrik pengemasan daging, gereja, dan restoran.

BACA JUGA : Postif Covid-19 Masih Bertambah Ribuan Orang

Dia menyarankan, supaya lembaga pendidikan seperti sekolah, kemudian panti jompo, serta tempat bisnis sudah seharusnya mempertimbangkan untuk menambahkan filter udara yang kuat.

“Kemudian menambahkan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus di udara,” katanya dilansir SAKATA.ID, dari nytimes, Kamis (9/7/2020).

Berapa Lama Virus di Dalam Ruangan

Dia juga mengungkapkan, belum jelas seberapa sering virus menyebar melalui droplet biasa, dibandingkan dengan droplet yang dikeluarkan ketika orang sakit yang batuk atau bersin.

Atau juga, lanjutnya, ditularkan melalui kontak dengan orang yang terkontaminasi virus.

Yang jelas, katanya, 200 dokter juga sepakat bahwa Virus Corona dapat melayang di udara.

BACA JUGA : Bayi Perempuan Positif Corona, Sang Ayah Pulang dari Malaysia

Maka, lanjurnya, para dokter menyarankan kepada masyarakat agar lebih mempertimbangkan untuk mengurangi waktu di dalam ruangan bersama orang-orang di luar keluarga.

Sedangkan, lanjutnya, untuk berapa lama waktu yang aman di dalam ruangan, itu sulit untuk dijawab.

Tetapi, tergantung pada, apakah ruangan terlalu ramai untuk memungkinkan jarak aman dari orang lain dan sirkulasi udara yang baik di ruangan.

Penularan Virus di Udara

“Apakah artinya virus ditularkan melalui udara? Artinya virus dapat dibawa melalui udara secara aktif,” tegasnya.

Menurutnya, bagi sebagian besar patogen atau mikroorganisme, ini adalah skenario ‘ya-tidak’.

Dia mengungkapkan, HIV terlalu halus untuk bertahan hidup di luar tubuh, tidak dapat mengudara.

Lalu ada campak bisa mengudara, dan sangat berbahaya. Campak bisa bertahan di udara hingga dua jam.

BACA JUGA : Ada Virus Baru yang Berpotensi Jadi Pandemi Seperti Corona

Kemudian, lanjutnya, untuk Virus Corona, definisinya lebih rumit.

Banyak Ilmuan juga sefaham kalau virus mampu hidup di luar ruangan. Namun tidak berjalan dengan jarak yang jauh ketika di udara.

Namun, katanya, ada bukti-bukti menunjukkan kalau virus itu bisa melintasi sepanjang ruangan. Bahkan dalam waktu yang cukup lama. Diperkirakan sampai tiga jam ketika dalam satu set kondisi eksperimental.

Jadi bukan tidak mungkin bakal ada penyebaran Virus Corona di dalam ruangan.

Perbaiki  Ventilasi

Dia mengingatkan bahwa menjaga jarak fisik atau Physical Distancing masih sangat penting. Semakin dekat seseorang dengan orang yang terinfeksi, maka semakin banyak aerosol dan tetesan yang mungkin terpapar.

“Sering-sering mencuci tangan adalah ide yang bagus,” ucapnya.

Kemudian, yang terbaru adalah bahwa mencuci tangan dan menjaga jarak mungkin tidak cukup. Agar terhindar dari penyebaran Virus Corona.

Maka, tegas Dr. Marr, harus juga memperbaiki sirkulasi udara atau ventilasi. Lantaran, saat ini hal itu sama pentingnya dengan menggunakan masker dan mencuci tangan. (S-03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *