Sosok, SAKATA.ID : 25 Tahun lalu Nike Ardilla mengalami kecelakaan di Kota Bandung. Tepatnya di Jalan R.E. Martadinata, 19 Maret 1995 silam.
Gadis bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla itu harus pergi untuk selamanya di usianya yang sangat muda. Yakni, 19 tahun.
Ia harus meninggalkan dunia saat kariernya sedang berada di puncak.
Wanita keturunan asal Ciamis ini dinilai multi talenta.
Dia kerap didapuk menjadi model majalah. Aktris dalam film layar lebar, sinetron televisi.
Banyak penghargaan yang telah diterima Nike Ardilla. Seperti Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI.
Nike tewas dalam kecelakaan tunggal. Ketika itu, ia mengendarai mobil Honda Civicnya yang bernomor polisi D 27 AK.
Mobil yang ia kendarai menabrak pagar beton bak sampah di Jalan R.E. Martadinata, Bandung hingga merenggut nyawanya.
Sosok Nike yang lahir 45 tahun lalu. Pada hari Sabtu 27 Desember 1975 di Bandung, masih dirindukan masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Nike pantas dianggap legenda penyanyi. Suara melengkingnya, karyanya, masih sering terdengar.
Seakan Nike Ardilla masih hidup dan menghibur para penggemarnya.
Sampai saat ini, publik masih membicarakan Nike. Mulai dari suaranya, lagu-lagunya, dan kematiannya yang banyak sekali kontroversi.
Mungkin puluhan tahun yang akan datang suara dan karya Nike akan terus terdengar, tak akan pernah hilang.
Bahkan, mungkin, hanya Nike Ardilla tokoh yang lahir di kebudayaan pop yang memiliki penghormatan luar biasa.
Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas Nasional Australia George Quinn, melakukan penelitian.
Ia meneliti tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan ziarah.
Orang Jawa biasanya melakukan penghormatan kepada para orang suci Muslim seperti Wali Songo.
Dari bukti yang ia lihat, penghormatan seperti ‘orang Jawa’ itu banyak masyarakat lakukan kepada Nike Ardilla.
Setiap tahunnya, ribuan orang sering melakukan ziarah ke makamnya. Baik di setiap tanggal kematian dan tanggal kelahiran Nike.
Ritual Fans Nike Ardilla
Hari ini, 45 tahun lalu Nike lahir.
Di hari kelahirannya, ribuan penggemar Nike yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club biasanya melakukan ritual khusus.
Mereka, di hari kematian dan kelahiran Nike, biasa berziarah ke makam Nike di Banagara, Kabupaten Ciamis.
Meskipun suasana makam Nike hari ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, banyak penggemar yang terus mengirim doa pada almarhumah. Dan beberapa bahkan melakukan acara doa bersama.
Hal itu diungkap salah satu penggemar Nike Ardilla asal Kota Tasikmalaya Rissya Rusmaya.
Menurutnya, tidak ada acara ziarah besar-besaran pada hari lahir idolanya itu. Alasannya adalah pandemi Virus Corona.
Namun, ia tetap melakukan komunikasi dengan penggemar Nike lainnya di media sosial.
“Bersama fans Nike Ardilla lainnya selalu komunikasi. Ada juga di beberapa tempat melakukan doa bersama untuk kelahiran Nike,” kata dia.
Biasanya, ujar dia, di hari kelahiran Nike, para fans menggelar acara. Selain berziarah ke makam, juga mengadakan acara mengenang Nike.
Seperti memutarkan film-film Nike, menyanyikan lagu-lagu Nike.
Saking besarnya nama Nike Ardilla, media luar negeri berbondong-bondong memberitakan kematiannya, ketika itu.
Majalah Asia Week misalnya. Sebuah kalimat satir dalam menerjemahkan Nike oleh media ini : In Dead She Soared atau “Dalam Kematian Dia Bersinar”.