SAKATA.ID:- Sebanyak 50 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asa Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, siia diberangkatkan ke negeri Kanguru Australia.
Langkah ini dilakukan Dinas Tenaga Kerja, UMKM dan Transmigrasi Kabupten Tasikmalaya seiring dengan telah dibukanya kerjasama antara pemerintahan Indonesia dengan pemerintahan Australia.
Pemberangkatan 50 TKI ke Australia tersebut sebagai salah satu upaya menekan angka pengangguran akibat PHK selama pandemi Coronavirus.
BACA JUGA : Pasar Digital Harus Dikuasai UMKM, Sudah Waktunya !
“Tahun ini pemerintahan Australia memberikan kuota visa wisata dan tenaga kerja hingga 4500 visa. Ini kesempatan kita untuk memberdayakan warga kita, terutama yang terkena PHK akibat pandemi,” kata Kepala Bidang Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja, UMKM dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya, Suparman Kamis (23/7/2020).
Menurutnya, angin segar seperti ini jarang sekali dimiliki tiap daerah. Apalagi menyangkut ketenaga kerjaan. Makanya ketika ada kesempatan, hal tersebut tidak boleh disia-siakan.
TKI asal Tasikmalaya yang akan dikirim ke Asutralia adalah tenaga ahli. Mereka sudah disiapkan dengan sejumlah pembekalan dan pelatihan khusus.
“Memang untuk pemberangkatan tenaga kerja ahli tidak bisa sembarangan. Mereka harus dibekali kemahiran terlebih dahulu. Baik dari life skil maupun bahasa, agar nantinya bisa berkomunikasi dengan warga setempat. Terutama dengan pihak perusahaan yang nantinya akan mereka tuju,” beber dia.
Untuk itu, pihak dinas bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sunda Mekar yang khusus memberikan pelatihan bagi para tenaga kerja ke luar negeri khususnya ke Australia.
“Alhamdulillah ada LPK Sunda Mekar yang sudah mafhum dalam hal tenaga kerja ke Australia. Makanya kita bekerja sama,” kata Dia.
Pihak pemerintahan sangat terbantu dengan kerjasama tersebut, karena mampu mengurangi angka pengangguran.
Apalagi lapangan kerja di luar neger tingkat salary-nya sangat tinggi. “Beda dengan upah yang mereka terima di dalam negeri,” jelasnya.
Sementara Direktur LPK Sunda Mekar Bagus Tria membenarkan jika saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memberangkatkan para tenaga kerja ke Australia.
“Sebenarnya bisa dibilang lembaga kami yang membantu meng-upgrade kemampuan para tenaga kerja sebelum diberangkatkan ke Australia,” kata Bagus Tria.
Calon TKI itu ditraining kemampuan bahasa asing dan lifeskill selama tiga bulan. Selanjutnya mengikuti tes dari perusahaan yang akan mereka tuju hingga mendapatkan kontrak dan berangkat setelah mengurus visa kerja.
Kata Bagus, tahun ini sebenarnya pemerintah Indonesia membuka lebar bagi tenaga kerja yang hendak bekerja ke Australia.
Pemerintahan Australia khususnya perusahaan-perusahaan pertanian dan peternakan memerlukan kuota hingga 12 ribu tenaga kerja.
Namun kuota tersbeut tidak bisa dipenuhi akibat adanya pembatasan di pemerintahan Australia seiring dengan munculnya pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
“Akhir tahun ini pemerintahan Australia mulai kembali membuka visa bagi warga Indonesia. Mudah-mudahan bulan Oktober – November para siswa yang belajar di LPK ini bisa segera diberangkatkan,” kada dia.(Dede/S-02).*