Internasional, SAKATA.ID: Informasi cukup mengejufkan dari Malaysia, lebih 82 ribu anak di sana teridentifikasi positif COVID-19.
Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba sebagaimana dikutip CNN dari kntor berita Bernama.
Adham mengungkap sebanyak 82 ribu anak di Malaysia positif COVID-19. Ia menjabarkan, yang terinfeksi COVID-19 ini, sebanyak 19.851 anak-anak di bawah usia empat tahun.
Dan sebanyak 8.237 anak usia usia 5-6 tahun. Sementara untuk rentang usia 7 hingga 12 tahun, sebanyak 26.851 anak positif COVID-19.
Lalu 27.402 kasus COVID-19 juga terdeteksi pada usia 13 hingga 17 tahun.
Meskipun begitu, namun tidaklk ada ylanak yang melakukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU).
Angka tersebut bukanlah hal biasa. Angakanya bahkan lebih dari 82 ribu anak yang terjangkit COVID-19 di Malaysia.
Karenanya, Adham mengimbau orang tua atau wali lebih bertanggung jawab dalam melindungi anak-anaknya.
Sehingga anak terjaga dan tidak terinfeksi Virus Corona ini.
Para orangtua atau wali juga tidak boleh membiarkan putra-putrinya berada di area kerumunan.
Adham mengungkapkan bahwa tak ada ketentuan mengenai perlindungan anak ini di bawah Undang-undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988.
Hanya saja, Pemerintah Negeri Jiran ini masih tetap bisa menggelar penyelidikan.
Ia pun membahas jumlah tes secara nasional pada 23-29 Mei. Menurutnya, ada 53.419 dinyatakan positif COVID-19 dari 774.863 orang yang dites.
Itu berarti, lonjakan kasus COVID-19 di Malaysia masih saja terjadi. Melihat kasus seperti ini, Adham menyatakan, pemerintah akan tetap memperluas screening dan tes dengan menggunakan antigen.
Melalui Menteri Kesehatan, kata Adham, akan meningkatkan penelusuran kontak untuk dites. Terutama di Klang Valley, wilayah yang menjadi sampel pusat pengetesan.
Selain itu, pemantauan juga akan lebuh diperketat kepada warga yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Ia menilai kasus dengan gejala serta terhadap mereka yang memiliki penyakit bawaan cukup rentan memperparah komorbid.
Angka Kematian di Malaysia Karena COVID-19
Dia juga mengungkapkan angka kematian di Malaysia saat ini mencapai 0,45 persen.
Hal tersebut menjadi perhatiannya. Ia janji akan memperhatikan risiko kematian akibat COVID-19.
Kasus COVID-19 di Malaysia dari data John Hopkins University mencapai 587 ribu. Dengan angka kematian mencapai 2.993 jiwa.
Sementara dari laporan Malaysia bahwa lebih dari 100 kematian akibat COVID-19 ini, dalam dua hari berturut-turut.
Pada Kamis (3/6/2021) lalu, Malaysia mencatat sebanyak 103 kematian baru akibat COVID-19.
Lantaran ada lonjakan kasus infeksi Virus Corona ini, maka Malaysia memutuskan menerapkan kembali penguncian total atau lockdown. Rencananya dimulai pekan ini.