Politika, CIAMIS: Bakal calon Gubernur Jawa Barat yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Acep Adang Ruhiyat, kunjungi sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Ciamis.
Safari politik ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi pencalonan dirinya menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Di kompetisi Pilkada Serentak itu, ia didampingi oleh Gitalis Dwi Natarina, atau lebih dikenal dengan nama populernya, Gita KDI.
Acep Adang memulai kunjungannya di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Bangunsirna, Kecamatan Baregbeg. Kehadirannya disambut oleh para ajengan dan santri dengan penuh kehangatan.
Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa silahturahmi ini adalah amanah dari pimpinan PKB dalam rangka bakal calon Gubernur Jawa Barat bersama Gita KDI.
Di depan para ajengan dan kiai, Acep juga menegaskan pentingnya pendidikan pesantren sebagai pilar utama dalam membangun karakter dan moral bangsa.
“Karena pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi jantung kehidupan umat yang memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan moral bangsa,” kata Acep.
Ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak pesantren jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat.
Acep menyoroti perlunya implementasi yang lebih serius terhadap Undang-Undang Pesantren. Menurutnya, meskipun regulasi terkait pesantren sudah ada, namun realisasinya di lapangan masih perlu dorongan yang lebih kuat dari pemerintah daerah.
“Kita akan tekankan lebih dalam terkait komitmen terhadap dunia pendidikan pesantren. Karena jelas Undang-Undang Pesantren belum sepenuhnya terealisasi. Undang-undangnya sudah ada, bahkan Pergub (peraturan gubernur) dan Perda (peraturan daerah) juga sudah ada, tetapi implementasinya yang masih perlu dorongan lebih serius terhadap dunia pendidikan pesantren,” tegasnya.
Selain membahas soal pendidikan, Acep juga menyampaikan visinya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberantasan pengangguran.
Menurutnya, pesantren dapat menjadi motor penggerak dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, tidak hanya dalam aspek agama, tetapi juga dalam keterampilan dan ekonomi.
Kunjungan ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum juga dihadiri oleh pengurus pesantren, K. H. Arief Ismail Chowas.
Dalam kesempatan tersebut, K. H. Arief menyampaikan harapannya agar siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin Jawa Barat dapat memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan pesantren, termasuk peningkatan kualitas pendidikan agama dan kesejahteraan para ustaz serta ajengan.
“Pesantren terbuka bagi siapa saja yang memiliki niat baik untuk umat. Kami berharap siapapun yang terpilih nanti bisa lebih serius dalam memperhatikan pendidikan keagamaan dan kesejahteraan para pengajar di pesantren,” ungkap K. H. Arief.
Setelah kunjungi Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Acep Adang Ruhiyat melanjutkan safari politiknya ke Ponpes Darussalam, Ciamis.
Di sana ia disambut hangat oleh K. H. Fadlil Yani Ainusyamsi. Keduanya merupakan sahabat lama, dan pertemuan tersebut menjadi ajang reuni sekaligus diskusi terkait masa depan pendidikan pesantren di Jawa Barat.
Dalam safari politiknya, Acep Adang turut didampingi oleh Ketua DPC PKB Ciamis, Ai Ratna Intan Sholihah.
Usai mendampingi Acep Adang, Ai Ratna menyatakan bahwa dukungan dari kalangan pesantren di Ciamis sangat penting untuk meraih kemenangan di Pilgub Jabar 2024.
Dia berharap bahwa komunitas pesantren di Ciamis dapat memberikan dukungan penuh bagi Acep Adang, mengingat perannya yang strategis dalam dunia pendidikan.
“Saya berharap seluruh kaum sarungan di Ciamis dapat mendukung Kang Acep Adang. Di luar itu, kita targetkan bisa mendapatkan setengah suara di Kabupaten Ciamis,” kata Ai.
Ia pun menegaskan bahwa kader PKB akan bekerja keras untuk memenangkan pasangan Acep Adang dan Gita KDI di Pilgub Jawa Barat.
Safari politik Acep Adang di Tatar Galuh Ciamis berakhir dengan salat Jumat di Ponpes Arisallah, sebelum melanjutkan kunjungannya ke Kota Banjar.
Menurut Ai, safari politik ini memperkuat silaturahmi dengan para ajengan, santri, dan masyarakat pesantren yang menjadi salah satu basis dukungan penting di Jawa Barat.