Regional, SAKATA.ID: Organisasi Persatuan Umat Islam (PUI) Jawa Barat melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) IX di Hotel Grand Pasundan, Bandung, Minggu (14/2/2021).
Agenda Muswil tersebut, salah satunya adalah Pemilihan Ketua PUI Jawa Barat. Sebelum penetapan, masing-masing pengurus di daerah mengajukan delapan nama yang dicalonkan menjadi ketua.
Namun, di tengah-tengah pelaksanaan acara Muswil PUI Jawa Barat tersebut harus terhenti. Acara pun diundur, dan akan dilanjutkan pada waktu yang belum ditetapkan.
Meski begitu, nama-nama para calon ketua umum PUI Jawa Barat sudah ada. Hanya saja dalam pelaksanaannya diduga ada penggelembungan jumlah Pengurus Cabang (PC).
Dugaan kecurangan itu dilakukan oleh Steering Committee (SC). Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) PUI Kabupaten Pangandaran, Herdiyanto.
Ia megungkapkan bahwa dalam Muswil ke IX tersebut tidak ada verifikasi dan validasi yang jelas dari SC Muswil perihal penetapan hak suara.
Seharusnya, kata dia, SC melakukan verifikasi dan validasi yang jelas. Supaya semua peserta bisa melihat bagaimana kondisi di setiap PD.
“Dan itu bakal berdampak pada hak suara. Sesuai dengan Pasal 7 Tata Tertib Musyawarah Wilayah PUI,” ungkap dia.
Herdiyanto menambahkan, salah satu indikasi kecurangannya adalah SC tidak melakukan cek lapangan ke setiap DPC di DPD yang berada di wilayah Jawa Barat.
“Seharusnya Steering Committee lebih terbuka. Perihal penetapan suara tersebut kepada peserta yang hadir. Agar tidak ada indikasi kecurangan dalam penetapan suara,” tegas Herdianto.
Hal yang sama juga diungkapkan, Ketua DPD Kota Cirebon K.H. Halim Paletehan. Bahwa belum pernah ada verifikasi yang jelas di Cirebon.