Nasional, SAKATA.ID : Beredar kabar dua orang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menggungakan identitas atau KTP orang lain.
Mendengar informasi tersebut, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) segera menanggapi dan akan melakukan penyelidikan.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan hilang kontak, Sabtu (9/1/2021). Sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat penumpang dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta dengan membawa 62 orang.
Dari 62 orang itu, terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan ditambah 12 kru.
Pesawat mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Lokasi jatuhnya pesawat dekat dengan Pulau Laki.
Terdapat informasi bahwa terdapat penumpang pesawat itu menggunakan KTP palsu.
Diketahui dari informasi yang beredar bahwa mereka dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Bagian (Kabag) Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengaungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Polda NTT.
Dan Polda NTT langsung menelusuri identitas sesuai dengan informasi yang beredar itu.
Kemudiaan, Polri juga akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Hal itu guna memastikan kebenaran informasi dugaan pemalsuan identitas tersebut.
Dia mengungkapkan, saat ini Polri bersama pihak terkait masih fokus melakukan pendataan para penumpang Sriwijaya Air SJ 182.
Selain itu, pengumpulan data juga sedang dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).
DVI masih mengumpulkan data antemortem dan posmortem untuk mengidentifikasi korban.
Kemudian pihak Polri akan mencocokan data KTP atau identitas yang telah ditelusuri dengan hasil data identifikasi oleh Tim DVI.
Supaya bisa dipastikan, apakah informasi yang beredar terkait pemalsuan data identitas penumpang Sriwijaya Air SJ 182 itu benar atau tidak.
Teka-teki jatuhnya peswat Sriwijaya Air SJ 182 mulai menemui titik terang. Lantaran Flight Data Recorder (FDR) sudah ditemukan.
FDR merupakan salah satu bagian dari Kotak Hitam atau Black Box. Dari FDR, KNKT dipastikan mampu merinci kejadian kecelakaan pesawat tersebut.