SAKATA.ID: Upacara HUT RI ke-75 di masa pandemi Virus Corono paling berbeda sepanjang kemerdekaan. Tidak ada upacara besar di Istana, bahkan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa (Kang Agun) mengikuti upacara di rumah.
Agun bertindak sebagai pembina upacara HUT RI ke 75 di Kampung Pedurenan Desa Ciburayut Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor bersama anak-anak dan tetangga di kampung. Pelaksanaan upacara Agun tersebut dapat dilihat dalam video pendek berdurasi 10 menit di instragram.com.
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar, Yadi Srimulyadi Malah Ditanya Soal Bansos dan Belajar Daring
Dalam video tersebut pelaksanaan upacara yang juga diikuti anak-anak kecil penuh khidmat dan mengharukan. Setelah membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI, Kang Agun mengisi amanat upacara dengan mengajak peserta ber-muhasabah diri dalam mengisi kemerdekaan, yang bertema Merdeka Bukan Meminta.
BACA JUGA: Viral Video Logo HUT RI Di Spanduk Dicat, Dinilai Mirip Salib
Kata Kang Agun, tidak perlu berpikir jauh-jauh, mengisi kemerdekaan bisa kita kerjakan mulai dari dalam diri sendiri, lingkungan sendiri, dengan memberikan kemerdekaan di rumah sendiri. Apa yang sudah kita lakukan kepada anak-anak, keluarga, agar agar mereka tahu makna sesungguhnya dari kemerdekaan.
“Mari kita lihat diri kita sendiri apakah kita sebagai pribadi di rumah sudah mampu mewujudkan kemerdekaan di tengah-tengah keluarga sendiri. Kemerdekaan itu dimana kita bisa bebas dan hidup tanpa ketergantungan kepada yang lain, tidak dengan meminta-minta,” kata Kang Agun.
Kemudian, Agun mengajak untuk merenungkan sila pertama dari Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Sesuai janji-Nya, Tuhan akan memberikan kemerdekaan, kebahagiaan, jika kita memanfaatkan apa yang telah Tuhan berikan.
“Kita diberi kaki, diberi kaki, manfaatkanlah dalam hal yang positif dan bermanfaat, kita akan me dapatkan kemerdekaan dan kebahagiaan, janji Allah tidak akan bohong,” kata dia.
Agun mengingatkan jangan sampai di negara yang sudah 75 tahun merdeka ini, kita melakukan penganiayaan, penistaan, pelecehan kepada siapapun tanpa mengenal suku, ras, agama dan golongan.**