Agun Gunandjar Ungkap Fenomena Moral Bangsa 10 Tahun Terakhir

Fenomena Moral
Anggita DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa/Andri/SAKATA.ID

Politika, CIAMIS: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dr. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc., IP, M.Si., mengungkapkan sejumlah fenomena moral yang terjadi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Hal tersebut disampaikan Agun saat sosialisasi empat pilar yang digelar di Gor Puspita Ciamis pada Rabu (18/12/2024), dihadiri oleh puluhan perempuan dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Ciamis.

Bacaan Lainnya

Agun yang juga Wakil Ketua Badan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, menyampaikan bahwa krisis moral bangsa terlihat jelas dengan adanya berbagai permasalahan sosial yang semakin meresahkan, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap masyarakat.

Maka dari itu, Agun menyampaikan pandangannya terkait pentingnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat, khususnya perempuan.

Agun mengingatkan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah dasar yang harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan sangat penting, mengingat dalam sepuluh tahun terakhir, kurikulum pendidikan kewarganegaraan di Indonesia tidak jelas, yang berdampak pada menurunnya pemahaman tentang Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa,” katanya.

Ia juga menyoroti fenomena sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, seperti praktik korupsi yang masih marak, penyalahgunaan wewenang oleh aparat, hingga kekerasan yang terjadi di masyarakat.

Salah satu fenomena yang disorot adalah tindakan kekerasan yang melibatkan guru dan murid.

“Kekerasan antara guru dan murid, seperti murid melawan guru atau guru yang menyiksa murid, jelas bertentangan dengan nilai Pancasila dan kebangsaan kita,” tambah Agun.

Selain itu, Agun menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan nasionalis.

Dalam kesempatan ini, ia juga mengingatkan kepada para peserta sosialisasi bahwa selama ini banyak permasalahan moral yang terjadi, mulai dari korupsi hingga ketidakadilan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, sosialisasi empat pilar dianggap sebagai langkah strategis dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.

“Sosialisasi empat pilar ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebangsaan. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat mencegah terjadinya fenomena sosial yang merusak bangsa ini,” tegas Agun.

Sementara itu, Hj. Talbiah Munadi selaku Ketua GOW Kabupaten Ciamis, turut menyambut positif sosialisasi ini.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat besar bagi perempuan Tatar Galuh dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan kegiatan ini, ia berharap dapat membentuk masyarakat Indonesia yang lebih sadar akan pentingnya nilai kebangsaan dan memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *