Internasional, SAKATA.ID: Dua perusahaan pembuat vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna mulai mempersiapkan rencana pendistribusian. Meski belum mendapat ijin edar oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan FDA, dua kandidat pembuat vaksin Covid-19 ini sudah melakukan berbagai persiapan distribusi vaksin.
Terutama untuk proses penyimpanan. Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu -70 derajat celsius.
Untuk itu Pfizer menggandeng pihak swasta Capitol Carbonic Corp sebagai penyedia es kering (dry ice). Ini dibutuhkan dalam proses distribusi vaksin. Dalam liputan VOA, General Manager Capitol Carbon mengatakan bahwa semua pihak harus bersatu dan memadukan keahlian mereka.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya siap dan segala sesuatu yang diperlukan sudah cukup selama vaksin didistribusikan. Namun ia menambahkan untuk kepastian jumlah yang dibutuhkan belum ada tapi ia optimis untuk tahap ini.
Direktur Farmasi Jackson Health System, Vanessa Goodnow juga menyampaikan puas dan optimis dengan keefektifan dua vaksin yang melebihi 90%. Pihak-pihak yang akan mendapatkan suntikan vaksin ini adalah kelompok medis juga para penghuni rumah lansia sebagaimana yang telah disepakati dalam rapat virtual oleh Pusat Pengendalian Penyakit menular AS, CDC.
Petugas medis di Miami, Florida termasuk pihak yang akan mendapatkan vaksin dari Pfizer setelah mendapat ijin edar dari FDA.
CDC memperkirakan akan ada 40 juta dosis vaksin yang diproduksi hingga akhir Desember.
Jumlah ini akan cukup untuk kalangan yang diprioritaskan, yaitu tenaga medis dan penghuni rumah lansia yang jumlahnya sekitar 24 juta orang. yang mana pemberian dosis vaksin Covid-19 ini 2 dosis setiap orangnya.
Berita ini disambut baik oleh warga AS yang belakangan ini banyak melakukan tes Covid-19 selepas perayaan Thanksgiving. Mereka berharap kabar distribusi vaksin Covid-19 ini menjadi angin segar dan berharap keadaan akan kembali normal seperti sedia kala.
Tercatat hingga hari ini kasus Covid-19 di Amerika mencapai lebih dari 14 juta kasus positif Covid-19 dan mencatatkan Amerika pada peringkat pertama dengan jumlah kasus tertinggi di dunia.