Ragam, SAKATA.ID : Salah satu game yang populer di masa pandemi ini adalah Among Us.
Gamenya cukup simple dimainkan. Lebih seru kalau bermain dengan teman. Maka menarik banyak perhatian orang.
Jadi game multiplayer ini bisa dimainkan di Smartphone atau di komputer. Dapat dimainkan oleh 4-10 pemain secara online maupun LAN.
Para pemain game ini dituntut untuk memperbaiki pesawat ruang angkasa yang ditumpanginya.
Diantara pemain ini, mempunyai peran yang berbeda. Ada ‘crewmate’ dan impostor atau penipu dan pengkhianat.
Jadi, para pemain harus menyingkirkan beberapa orang yang menyamar menjadi seorang ‘impostor’ atau penipu itu.
Game Among Us diluncurkan sejak 15 Juni 2018. Kembali populer setelah dimainkan beberapa YouTuber.
Awalnya, game ini merupakan permainan yang dinamakan ‘Space Mafia’. Hanya didirikan oleh tiga orang. Mereka itu yakni Forest Willard, Marcus Bromander dan Amy Liu.
Kemudian mereka menamakan timmya sebagai InnerSloth studio.
Para pembuat game ini terinspirasi oleh game ‘Mafia’ yang juga dikenal sebagai ‘Werewolf’.
Setelah beberapa kali update dan upgrade pada 16 November 2018, game ini dirilis di Steam. Dukungan bermain lintas platform tersedia setelah rilis versi PC.
Pada awalnya Among Us dimaksudkan sebagai game multipemain lokal khusus mobile dengan satu peta.
Tak lama setelah rilis, permainan ini memiliki jumlah pemain rata-rata 30 hingga 50 pemain secara bersamaan.
Kemudian pada 8 Agustus 2019, InnerSloth mengumumkan peta kedua, Mira HQ. Lalu, menjelang akhir 12 November 2019 membuat peta ketiga bernama Polus.
Forest Willard sebagai programmer game ini menganggap bahwa awalnya game tidak dirilis dengan sangat baik.
Selain itu, desainernya juga, Marcus Bromander pun menyampaikan bahwa game ini sangat buruk dalam pemasaran.
Para pembuat Among Us punya rencana untuk membuat ‘Among Us 2’. Kabarnya akan dirilis pada tahun ini.
Namun pada bulan September, tim memutuskan untuk fokus mengembangkan game original ‘Among Us’.