Regional, Banjar: Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana mengaku, anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Banjar sudah habis.
“Kami hanya bisa mendorong masyarakat yang mampu untuk lebih peduli antar sesama dengan saling membantu, pada warga yang terkonfirmasi covid-19,” kata Nana.
Hal tersebut diungkapkan oleh orang nomor dua di Kota Banjar, saat memberikan bantuan sembako pada salah satu warga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), di Desa Jajawar, Kota Banjar.
Pemberian puluhan paket sembako tersebut, sengaja diberikan khusus kepada warga yang sedang menjalani isoman dan kurang mampu, di beberapa desa/kelurahan yang ada di kota Banjar.
Pemberian bantuan yang dilakukan Wakil Wali Kota itu berasal dari kantong pribadinya dan sumbangan beberapa donatur.
Jalankan Isoman Akan Kesulitan Mencari Nafkah
Nana mengakui, warga yang sedang menjalani isoman itu, tentunya akan kesulitan untuk mencari nafkah.
Hal tersebut dilakukan dirinya, sebagai langkah untuk mengetuk hati warga lain terutama yang mampu untuk peduli terhadap sesama.
“Ketika mereka tidak bisa mencari nafkah dikarenakan sedang menjalani isoman, ya kita berikan bantuan agar saat melaksanakan isoman bisa nyaman. Ini kita lakukan untuk mengetuk empati para agniya (donatur),” ucapnya.
Penyerahan bantuan tersebut diberikan secara langsung oleh Wakil Wali Kota Banjar, dengan protokol kesehatan dan tanpa kontak langsung dengan warga yang terpapar.
Pihaknya menilai, setelah melihat sejumlah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Desa Jajawar tersebut sudah tertib.
“Isoman di desa ini sudah baik, warga yang terpapar sadar diri, pengawasan juga bagus. Tinggal bagaimana warga yang sehatnya peduli, dan pemerintahnya juga peduli,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga yang sedang menjalani isoman berinisial B (42) mengaku bahagia, karena sudah dikunjungi orang nomor dua di Kota Banjar.
Hanya Mengandalkan Bantuan dari Tetangga
Ketika menjalani isoman ini, lanjut B, sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan selama menjalankan isolasi mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan bantuan dari tetangga dan keluarga.
“Susah mas, tidak semua bisa bantu karena mereka juga susah. Dirumah ini sekeluarga ada tiga yang positif, sekarang kondisi kesehatan sudah lebih baik, tinggal batuknya,” singkatnya.
Sebelumnya, pada jumat (2/6/2021) beberapa hari lalu, Wakil Wali Kota Banjar mengakui Pemerintah Kota sudah tidak memiliki anggaran untuk penanganan Covid-19.
Bertambahnya jumlah warga yang terpapar, pembukaan Gelora Banjar Patroman (GBP) sebagai tempat isolasi merupakan salah satu alternatif untuk menekan penyebaran virus.
“Saat ini pemkot sedang mencari solusi jika GBP dibuka, sekarang anggaran sudah habis, sudah kembang kempis. Semoga ada solusi bersama, karena tidak ada permasalahan tanpa adanya solusi,” katanya.