REGIONAL, TASIKMALAYA: Guna mengantisipasi arus balik libur panjang akhir tahun, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tasikmalaya melakukan pemetaan jalur mudik di titik rawan kemacetan.
“Kepolisian akan difokuskan menjaga tempat rawan kemacetan dan kecelakaan dibeberapa titik,” kata Kasat Lantas AKP Bayu Tri Nugraha, seusai rapat koordinasi lalin dikantornya.
Pihaknya memprediksi, puncak arus balik libur panjang akhir tahun ini terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 mendatang.
“Arus balik libur panjang saat ini datang dari kawasan wisata Pangandaran. Dikarenakan wisata Pangandaran tidak dilakukan penutupan seperti daerah lain,” ujarnya.
Menurut Bayu, selama musim libur panjang tahun baru dimasa pendemi covid-19 seperti, kawasan Puncak-Bogor, Lembang-Bandung dan Garut telah dilakukan penutupan selama libur tahun baru.
“Jajaran kami khususnya Satlantas Polresta Tasikmalaya telah menyiapkan skenario pengaturan lalu lintas, apabila terjadi membludaknya arus kendaraan terutama di wilayah Gentong,” ucapnya.
Arus Balik Via Tasikmalaya Telah Ditetapkan
Oleh karena itu, jalur alternatif dalam pengalihan arus balik terutama dari arah Pangandaran-Bandung dan Jakarta yang melewati Tasikmalaya telah ditetapkan.
“Anggota kami telah disiagakan selama 24 jam disejumlah titik rawan kemacetan dan kecelakaan,” imbuhnya.
Bayu menjelaskan, pusat pengendalian pengaturan lalu lintas berada di Pos Simpang tiga Pamoyanan. Sementara itu, personil Satlantas dibantu TNI dan unsur Pemerintah disiagakan di Pos Leter U Pamoyanan, Strawberry Kadipaten dan Fly Over Rajapolah.
“Jika nanti terjadi lonjakan kendaraan saat arus balik, pengendalian kendaraan dilakukan di Pos Leter U Pamoyanan. Nanti petugas lapangan akan melakukan pengalihan menuju jalur alternatif,” imbuhnya.
Ada beberapa jalur alternatif yang dapat dilalui pengendara yang datang dari arah Ciamis menuju Bandung-Jakarta yakni jalur Panumbangan-Pageurageung-Pamoyanan-Kadipaten menuju ke Limbangan.
“Jalur alternatif lainnya bisa menggunakan arah Sindangkasih-Karangresik-Mitra Batik- Jati-Bojongjegkol-Parhon-Indihiang-Jalan Mangin-Singaparna menuju Garut Kota sampai ke Nagreg,” jelasnya.
Apabila pengendara tidak menggunakan jalan Provinsi, bisa melewati Banjar-Ciamis-Manonjaya-Lanud Wiriadinata-Letjen Mashudi-Cisumur-Jalan Swaka-Bunderan Linggajaya-Singaparna. Jalur ini menuju ke Kota Garut,” terangnya.
Dikatakan Kasat, untuk kendaraan berat telah disediakan beberapa tempat parkir untuk mengurai kemacetan. Apabila terjadi lonjakan kendaraan arus balik, tempat parkir tersebut bisa dipergunakan untuk kendaraan berat.
“Tentunya kami juga telah menyediakan tempat parkir khusus untuk kendaraan berat. Tempat parkir ini sangat penting untuk mengurai kemacetan apabila lonjakan kendaraan terjadi,” pungkas Bayu.