Ragam, SAKATA.ID: Pertanyaan apakah uang bisa membeli kebahagiaan adalah topik pembicaraan. Bahkan di kalangan para ahli pun memperdebatkannya dalam literatur ilmiah.
Beberapa penelitian dan pendapat mengindikasikan bahwa uang dapat membeli kebahagiaan dalam tingkat tertentu. Sementara yang lain berpendapat bahwa hubungan antara uang dan kebahagiaan tidaklah sederhana.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa uang dapat memberikan kebahagiaan ketika digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kesejahteraan fisik, mengurangi stres, dan memberikan rasa aman.
Uang juga disebut dapat memberikan kesempatan untuk mengakses pengalaman positif, seperti perjalanan, hobi, atau kegiatan sosial, yang dapat meningkatkan kebahagiaan subjektif.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan yang sejati melibatkan faktor-faktor yang lebih dalam dan kompleks daripada sekadar uang. Kebahagiaan adalah pengalaman subjektif yang bervariasi untuk setiap individu.
Seperti hubungan sosial yang bermakna, rasa pencapaian, pengembangan pribadi, makna dan tujuan hidup. Kesehatan fisik dan mental yang baik juga merupakan elemen penting dalam kebahagiaan.
Berikut Penelitian Para Ahli Terkait dengan Topik ‘Uang Bisa Membeli Kebahagiaan’
- Daniel Kahneman dan Angus Deaton
Para pemenang Penghargaan Nobel Ekonomi ini telah melakukan penelitian yang menunjukkan adanya hubungan positif antara pendapatan dan kebahagiaan hingga tingkat tertentu.
Mereka menemukan bahwa pendapatan yang lebih tinggi cenderung berhubungan dengan kepuasan hidup yang lebih besar. Tetapi hanya sampai titik tertentu, yaitu saat kebutuhan dasar terpenuhi.
- Martin Seligman
Sebagai seorang psikolog yang mengembangkan teori kesejahteraan, Seligman berpendapat bahwa kebahagiaan terdiri dari tiga komponen utama.
Pertama, kehidupan yang menyenangkan (pleasure), keterlibatan dalam kegiatan yang bermakna (engagement), dan memiliki tujuan hidup yang memberikan perasaan pengakuan dan pencapaian (meaning).
Menurutnya, uang dapat memberikan kebahagiaan dalam hal kehidupan yang menyenangkan, seperti membeli barang-barang yang diinginkan.
Hanya saja, keterlibatan dalam kegiatan yang bermakna dan mencapai tujuan hidup yang berarti, juga sangat penting. Untuk mencapai kebahagiaan jangka panjang.
- Elizabeth Dunn dan Michael Norton
Dalam bukunya yang berjudul “Happy Money: The Science of Happier Spending,” Dunn dan Norton mengemukakan bahwa cara menggunakan uang dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan.
Mereka menekankan pentingnya mengalokasikan uang untuk pengalaman sosial, memberi kepada orang lain, dan menghabiskan uang untuk hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi.
Menurut penelitian mereka, menghabiskan uang untuk orang lain atau untuk pengalaman sosial cenderung lebih meningkatkan kebahagiaan daripada menghabiskan uang untuk diri sendiri.