Asia Africa Festival Gelorakan Spirit Dasa Sila Bandung

Asia Africa Festival

Regional, KOTA BANDUNG, Sakata.id:– Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan Asia Africa Festival (AAF) 2024 membawa spirit perdamaian dan persatuan dari negara Asia Afrika untuk dunia yang lebih baik.

Penyelenggaraan AAF 2024 di Kota Bandung mulai sejak Sabtu – Minggu (6 -7/7/2024) mengambil tema _”Culture of Peace & Collaboration. AAF 2024 dihadiri 31 perwakilan negara – negara Asia – Afrika, 11 di antaranya duta besar.

Bacaan Lainnya

Asia Africa Festival 2024 merupakan kelanjutan dari peringatan Konferensi Asia Afrika yang telah digelar April lalu.

Menurut Bey tema yang diangkat dalam AAF 2024 sejalan dengan spirit Dasasila Bandung yang di KAA 1955, yang menjadi titik balik kebersamaan negara- negara di kawasan Asia dan Afrika.

Kesamaan Pengalaman Sejarah

Latarbelakang penjajahan atas negara-negara di kawasan Asia dan Afrika menjadi landasan histori konferensi ini.

“Jadi ini mengingatkan bahwa kita itu dalam kebudayaan, dalam kultur yang berbeda, tapi dalam menuju ke masa depan yang baik,” jelas Bey.

Bey mengapresiasi Pemerintah Kota Bandung yang menyelenggarakan peringatan Konferensi Asia Afrika ke -69 dengan event Asia Africa Festival. Kegiatan ini berlangsung 6 -7 Juli 2024, melibatkan 31 delegasi dari negara Asia- Afrika, yang akan turut memeriahkan karnaval seni budaya.

Negara Negara yang Hadir di Asia Africa Festival

Sebanyak 31 delegasi di antaranya dari negara Zimbabwe, Bangladesh, Afrika Selatan, Kenya, Papua Nugini, Ethiopia, Myanmar, Yordania, Kuwait, Sri Lanka, Yaman, Mozambik, India, Jepang, Pakistan, Aljazair, Malaysia, Uni Emirat Arab, Singapura, Filipina, Iran, Sudan, Tanzania, Irak, dan negara Asia Afrika lainnya. AAF 2024 juga didukung enam duta besar untuk Infonesia

Berbagai kegiatan mengisi AAF 2024 di antarnya coffe morning dan citywalk.
Selanjutnya rute jalur karnaval budaya peserta mulai dari depan Hotel Savoy Homann, sampai ke ujung Jalan Cikapundung Barat. Sementara Jalan Braga pendek yang merupakan merupakan area Braga Beken juga tutup sementara untuk rangkaian kegiatan Asia Afrika Festival lainnya.

Timing Pelaksanaan Tak Seperti Biasanya

Meski peringatan Asia Afrika biasanya pada setiap 18 April, namun AAF 2024 baru terselenggara karena bertepatan dengan momen pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) di awal tahun 2024.

Bey juga menyebut helatan Asia Afrika tahun ini menjadi langkah pemanasan menjelang peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika di tahun 2025 mendatang.

Bey pun mengungkap masyarakat cukup antusias terhadap helatan ini. “Saya rasa walaupun macet tapi masyarakat menikmati dengan adanya semacam karnaval,” katanya.

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menegaskan, AAF 2024 bukan hanya saja mengenang sejarah. Namun yang terpenting adalah bagaimana menyongsong masa depan negara- negara Asia Afrika.

“Ini kita sampaikan beberapa hal (saat Coffe Morning), bahwa Bandung di antaranya punya profiling prestasi. Banyak hal, banyak sektor seperti pendidikan, infrastruktur,” sebut Bambang.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Maulidiah mengaku senang hadir pada Asia Afrika Festival tahun ini.

Siti mengatakan sempat naik bus Bandros keliling Bandung bersama para duta besar. Spirit KAA 1955 dengan Dasa Sila Bandung masih sangat relevan dengan isu kekinian.

“Kita juga masih ada PR,” kata Siti.

Pekerjaan rumah tersebut mendukung kememerdekaan Palestina dari penjajahan dan genocida yang jelas terlihat tapi sampai detik ini belum ada solusi.

“Ini semua negara negara Asia Afrika sepakat untuk mendukung Palestina. Indonesia paling depan dalam hal menyuarakan kemerdekaan Palestina,” katanya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *