Politika, SAKATA.ID: Barisan tani dan nelayan (Baristan) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan deklarasikan pada Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Mereka mendukung Abdul Muhaimin Iskandar untuk maju pada kontestasi calon presiden (Capres) tahun 2024.
Baristan merupakan kelompok masyarakat tani poros tengah Kabupaten Takalar. Pada Sabtu, 19 Februari 2022, kemarin deklarasi dilaksanakan di Kelurahan Mannongkoki, Kecamatan Palong Bangkeng Utara, Kabupaten Takalar.
Sebanyak 15 orang terdiri dari perwakilan petani, pembudi daya ikan, pengerajin meubel serta penggiat/aktivis petani yang hadir dalam deklarasi dukungan pada Cak Imin itu.
Deklarasi mengusung tema “Tani Nelayan Merapatkan Barisan untuk CakImin 2024”. Tampil sebagai deklator Baristan Kabupaten Takalar, Muhklis Daeng Tinri.
Dan kegiatan itu dikomandoi langsung oleh saudara Aswar Mappinawang selaku Koordinator Deklarasi Baristan wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Aswar menyampaikan, acara di Kabupaten Takalar merupakan deklarasi Baristan yang ketiga setelah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba pada minggu lalu.
“Dan Insyaallah. Selanjutnya, akan menyusul Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng pada minggu berikutnya,” ujar Anwar.
Setelah deklarasi jaringan Barisan tani dan nelayan di setiap kabupaten selesai, lanjut dia, maka tugas para relawan selanjutnya adalah membentuk jaringan dan melakukan sosialisasi.
“Serta mengabarkan kepada setiap petani. Maupun nelayan. Tentang prestasi dan keberpihakan Cak Imin terhadap petani-nelayan,” ujar dia.
Terutama sikap yang jelas diperlihatkan Muhaimim Iskandar yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR RI. Cak Imin disebut mendesak pemerintah untuk memberikan harga pupuk yang murah kepada petani. Yakni dengan cara menaikkan subsidi pupuk menjadi dua kali lipat.
Barisan tani dan nelayan yang deklarasi dukungan pada Cak Imin untuk Pemilu 2024 juga atas dasar pada visi Indonesia yang berdaulat pangan yang digagas oleh Gus Muhaimin.
Visi tersebut harus dikabarkan agar petani dan nelayan mengetahui bahwa mereka masih sangat jauh dari kesejahteraan. Lantaran petani dan nelayan belum berdaulat baik itu dari kepemilikan lahan, bahan, dan alat produksi.
Serta banyaknya impor pangan dari luar negeri. Sehingga petani dan nelayan tidak berdaya.
“Dan Cak Imin menawarkan solusi melalui visi Indonesia berdaulat pangan,” tegas Anwar.