Regional, CIAMIS: Warga desa margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis semakin antusias melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Empat mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Djati berhasil merubah pola pikir dan pandangan masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19.
Keempat mahasiswa itu adalah Nandi Mahasiswa Hukum Tata Negara, Ahmad Yani Mahasiswa Agroteknologi, Rachmadina Maghfira Mahasiswi Sastra Inggris, dan Widad Adearti Mahasiswi Psikologi.
Para mahasiswa ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) DR SISDAMAS UIN Sunan Gunung Djati dengan dosen pendamping Elly Marlina Usman, S.Ag., M.Si.
Kelompok KKN yang diketuai oleh Nandi ini berhasil mengubah pandangan masyarakat Desa Margamulya, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis terhadap pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Warga di Margamulya Ciamis semakin antusias melaksanakan vaksinasi. Padahal sebelumnya, antusiasmenya sangat kurang.
Nandi mengungkapkan, Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak bagi masyarakat.
Terutama di bidang informasi dan komunikasi di Desa Margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.
Di masa Covid-19, lanjut dia, bertebaran informasi palsu atau hoaks. Menyerang warga seolah tanpa ampun.
Hoaks yang muncul, kata dia, seringnya berupa pertanyaan tentang asal-usul Covid-19, dampak, serta risiko akibat Covid-19. Hingga yang berkaitan dengan efek vaksinasi Covid-19.
Tak mengenal rasa jenuh, keempat mahasiswa yang melaksanakan KKN DR Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus mengingatkan akan dampak informasi sesat seputar pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
KKN yang dijalani sejak tanggal 2 sampai dengan 31 Agustus 2021, mereka terus meminta partisipasi masyarakat melawan pandemi ini, salah satunya dengan vaksinasi.
Nandi menegaskan, peran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi sangat dibutuhkan. Tentunya untuk memulihkan kehidupan bersama.
Ia mengungkapkan, dari data yang dihimpun, kemudian pihaknya menyusun tema Strategi Lawan Hoax di Masa Pandemi Covid-19 dengan Optimalisasi Kesadaran Hukum dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Literasi Media di Desa Margamulya.
Bahwa tema yang diambil tersebut merupakan refleksi dari minat literasi masyarakat, serta kemampuan dalam berpikir kritis.
Ternyata, mulai dari yang muda hingga orang tua pun terus menurun setiap waktunya, akibatnya marak berita hoaks.
Berdasarkan masalah tersebut, kata Nandi, peserta KKN bertujuan untuk melakukan pengabdian kepada warga di Desa Margamulya, Ciamis.
Mereka membuat kelompok penggerak masyarakat untuk bisa membuat strategi melawan hoaks dengan optimalisasi kemampuan berpikir kritis melalui literasi media untuk masyarakat Desa Margamulya.
“Awalnya kami prihatin. Karena kami melihat dengan sendiri proses vaksinasi saat KKN hanya diikuti 16 orang dan tidak memenuhi target sasaran,” ujar Nandi saat melaksankaan monitoring vaksinasi di SMK Maarif NU Kawali, Selasa (21/9/2021).
“Akhirnya kami melaksanakan refleksi sosial. Ditemukan permasalah bahwa masyarakat waktu itu percaya hoaks seputar vaksin Covid-19,” papar Nanadi.
Maka dari itu, kelompoknya harus berjuang melawan infodemi alias beragam hoax yang menyebar luas di warga Desa Margamulya, Ciamis.
Program Bersama Warga Margamulya, Ciamis
Nandi mengatakan, adapun program kerja selama KKN DR SISDAMAS Kelompok 262 ini, ia bersama temannya melaksanakan beberapa sosialisasi.
Pertama mengenai peningkatan minat literasi masyarakat milenial dan orang tua melalui luring dan daring.
Kemudian yang kedua sosialisasi mengenai peningkatan kemampuan berpikir kritis kepada masyarakat milenial dan orang tua melalui luring dan daring.
Dan yang ketiga menggelar sosialisasi kepada masyarakat milenial dan orang tua mengenai strategi melawan hoaks, pembuatan timeline serta konsep strategi lawan hoaks untuk masyarakat di Desa Margamulya.
Ia membuat Grup WhatsApp sebagai media komunikasi daring. Supaya tetap terjalin hubungan yang dinamis dengan masyarakat.
Lalu, ia membuat pamflet, video mengenai tangkal hoaks yang di publikasikan ke media online seperti YouTube, Instagram, dan media berita.
Terakhir adalah pembentukan kelompok masyarakat yang nantinya menjadi penggerak utama dalam keberlanjutan program ini.
Serta melaksanakan pendampingan pengabdi terhadap kegiatan peningkatan minat literasi, kemampuan berpikir kritis, dan strategi melawan hoaks.
Diterangkan Nandi, dalam pelaksanaan program ini tidak mudah mereka mengajak TP PKK, Majlis Talim, Hingga Pelajar Sekolah untuk bersama melawan hoaks seputar vaksinasi.
Nandi bersyukur, progam kerja yang disusunnya mendapat sambutan positif warga, terutama pemuda pemudi Desa Margamulya, Ciamis.
Kegiatan KKN yang dijalankan selama bulan Agustus menorehkan hasil maksimal di bulan September.
Terlihat program kerja yang dilaksanakan efektif menarik minat warga untuk datang dan menjalani vaksinasi. Saat ini angka partisipasi bertambah menjadi 200 orang dari 325 dosis vaksin yang disediakan.
“Senang program kami bisa memberikan kebermanfaatan. Tugas kami sebagai fasilitator berhasil. Kami harapkan ini jangan kendor. Dan meminta warga yang belum vaksin agar bisa mengikuti vaksinasi,” ujar Nandi.