SAKATA.ID : Bisnis digital mempunyai tren yang berbeda saat Pandemi Covid-19. Pergesaran kebiasan konsumen akan mengubah tren bisnis digital di masa ini dan setelah pandemi pulih.
Ini dikatakan Leader of Mckinsey Digital Labs Nort Asia Dilip Mistry.
Hal terssebut disampaikan Mistry di dalam siaran virtual Gojek Xcelerete Rabu (01/07/2020).
Enam Poin Perubahan
Menurutnya ada enam poin utama perubahan yang terjadi, yang berdampak pada konsep membangun bisnis di masa kini dan mendatang.
“Pertama adalah e-commerce dan model online akan berkembang di (model bisnis) B2C dan B2B, dan memberi dampak positif bagi mereka yang bergerak cepat dari omni-channel ke all-digital,” kata Mistry.
Hari ini dilihat bagaimana pelaku bisnis termasuk pelanggannya berallih pada sistem belanja secara online.
Cara kerja juga bergeser dengan sistem jarak jauh dengan menggunakan remote control, sehingga dirasa lebih fleksibel. Sehingga tatap muka langsung tidak menjadi hal yang utama.
Tren bisnis digital ini juga ditandai dengan kesenjangan dalam rantai pasokan dan lonjaka permintaah layanan produk.
“Rantai pasokan yang lebih sederhana dan lebih fleksibel akan lebih berhasil, dan seluruh industri akan beralih ke model online seperti pembelajaran, layanan kesehatan, dan bahkan layanan rumah tangga,” kata dia.
Dua poin terakhir, adanya pandemi COVID-19 menggugah fokus pada infrastruktur yang terhubung untuk memenuhi peningkatan konsumsi yang tiba-tiba.
Dan karena kerja remote sudah semakin wajar, rupanya dapat berpengaruh ke lingkungan sekitar menjadi lebih bersih.
BACA JUGA : Selama Masa Pandemi, Limbah Medis Indonesia Mencapai Ribuan Ton
“Kualitas udara meningkat karena berkurangnya polusi udara dan emisi CO2 secara signifikan,” kata Mistry.
“Hal ini menimbulkan alternatif baru yang sustainable untuk solusi bisnis tradisional, terutama dalam energi, yang akan mendapatkan daya tarik pelanggan yang lebih kuat,” pungkasnya.
Badan Litbang :
Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Basuki Yusuf Iskandar, juga mengatakan ada optimisme yang tinggi di tengah pandemi dengan hadirnya teknologi digital. Seperti yang dilakukan oleh Go Jek.
BACA JUGA : Omset Bordir Tasikmalaya Babak Belur Terpukul Covid-19
“Hambatan kecil yang selama ini terjadi bisa diselasaikan melalui pemanfaatan teknologi virtual,” ujar Yusuf.
Dia bahkan mensuport para pelaku startup untuk tidak takut menghadapi perubahan, termasuk tantangan bisnis di kala pandemi COVID-19 yang tak jelas kapan berakhirnya. (S-02)*