IHSG Bergerak di Kisaran 6.030-6.040, Menguat di Awal Pekan

Foto/Ilustrasi

Bisnis, Sakata.id: Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dengan pergerakan di kisaran 6.030-6.040. 

Menurutnya, sebagai konfirmasi arah penguatan selanjutnya, IHSG secara teknikal diperkirakan bergerak terkonsolidasi menguji resistance Moving Average 5 hari dan Moving Average 20 hari di kisaran 6.030-6.040.

Bacaan Lainnya

“IHSG berpeluang bergerak mendatar dengan percobaan menguat di awal pekan, dikarenakan Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat overbought dan MACD yang bergerak bearish dalam histogram yang negatif,” kata Lanjar Nafi dalam risetnya, Senin (28/6/2021).

Dikatakan ia, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal antara lain, UNTR, TINS, SIMP, PGAS, MEDC, JPFA, INDY, INCO, HMSP, GGRM, ASII, AKRA, ADRO, ACES, AALI.

Sebelumnya, saham BRIS (+12,8%), HMSP (+3,1%) dan AGRO (+3,1%) yang menjadi penopang pergerakan disaat saham ARTO (-2,2%). IHSG ditutup menguat 10,34 poin atau 0,17% ke level 6.022,40 setelah sempat menguat hingga nyaris 1% di awal sesi kedua, BMRI (-1,3%) dan BBCA (-0,3%) turun menekan hingga akhir sesi perdagangan.

Investor Asing Tercatat Aksi Bersih Sebesar Rp 45,98 miliar

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 45,98 miliar. Sementara Indeks sektor energi (+0,97%) naik signifikan mengiringi penguatan pada komoditas Batubara dan Minyak. 

Leader: INCO, SMMA, AGRO, HMSP, BRIS

Laggard: BBNI, BRPT, BBCA, BMRI, ARTO

Sementara itu untuk bursa Asia, sambung Lanjar, Investor akan fokus pada bursa saham Australia setelah Sydney melakukan lockdown selama dua minggu untuk membendung kebangkitan Covid-19. Alhasil, awal pekan ini diperkirakan dibuka dengan hati-hati karena investor menilai laju pemulihan ekonomi. 

Kecemasan tentang kemiringan hawkish Federal Reserve mereda, karena saham global berakhir pekan lalu di rekor tertinggi. Investor membalas kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan AS dinilai terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga meskipun tekanan inflasi meningkat.

Sementara, kenaikan beruntun terpanjang terjadi sejak bulan Desember, minyak membukukan kenaikan mingguan kelima secara berturut-turut, karena permintaan pulih dan pasokan terus mengetat di AS dan China. Harga Timah (+0,24%) dan Nikel (+0,65%) naik. Secara sentimen IHSG bergerak mendatar mencoba menguat di awal pekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *