Bisnis, SAKATA.ID : Harga bitcoin mencapai nilai tertinggi di sepanjang sejarahnya. Yakni menembus US$22 ribu atau 308 juta dolar (kurs dolar: Rp 14 ribu).
Bahkan pada hari ini, Kamis jika dicek di google harga tukar 1 keping Bitcoin mencapai Rp328 juta.
Padahal pada Selasa (15/12/2020) harganya masih Rp274 juta. Bitcoin akan terus naik siring dnegan banyaknya permintaan.
Hal ini diungkapkan CEO Indodax Oscar Darmawan sebagaimana dikutip CNN pada Kamis ini.
Dia menjelaskan alasan terus bersinarnya harga Bitcoin. Selain permintaan yang banyak, pembelian ‘uang elektronik’ ini semakin mudah.
Seperti PayPal, sudah menyediakan fitur pembayaran Bitcoin. Dan banyak lagi aplikasi yang menyediakan pembelian Bitcoin.
Harga Bitcoin menanjak terus juga disebabkan oleh banyaknya investor besar yang makin berminat menginvestasikan dananya di Bitcoin.
Seperti Guggenheim Partners hingga Wall Street rela berinvestasi senilai US$530 juta di Bitcoin.
Oscar mencatat, sepanjang tahun ini Bitcoin telah naik sebesar 210%. Pada awal tahun, katanya, harga Bitcoin dibanderol seharga Rp99 juta per kepingnya.
Ada beberapa pemicu kenaikan keping Bitcoin ini. Oscar menilai, sebagai investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini.
Kemudian, Bitcoin juga adalah aset safe haven yang sudah terbuktu menjadi nilai lindung yang paling baik.
Apalagi, saat pandemi Covid-19 sekarang. Sudah biasa dibuktikan investasi pada Bitcoin ini lebih baik.
Itulah yang menjadi perbedaan penyebab kenaikan Bitcoin pada 2017 lalu. Pembelinya tidak melihat hal fundamental dari Bitcoin.
Dia meyakini, pada 2021 nanti tren lonjakan akan terus terjadi. Banyak sekali faktor pendongkraknya. Salah satunya dampak halving day.
Tentu saja, tegas Oscar, yang dia sebutkan hanyalah beberapa alasan yang menjadi pemicu kelonjakan harga Bitcoin hari ini dan di masa yang akan datang.
Permintaan Bitcoin di masa yang akan datang semakin meningkat tetapi, suplainya kecil dan akhirnya semakin sulit didapatkan.