SAKATA.ID:- Keuntungan budidaya ikan Mujair ternyata menjadi salah satu penyelamat nasib keuangan salah seorang pengusaha kontruksi di Ciamis.
Selama masa pandemi Virus Corona, sektor usaha kontruksi mengalami degradasi. Tak ada satu proyekpun yang didapatkan oleh pemborong ini. Terlebih pemerintah telah merefokusing anggaran pembangunan infrastruktur.
Adalah Cecep Taufik, seorang pengusaha kontruksi yang telah jatuh hati pada budidaya ikan Mujair Nirwana di Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Dari berbagai jenis ikan Jaer, jenis Nila Nirwana menjadi pilihan dalam mengembangkan usaha perikanan yang saat ini sedang ia geluti.
BACA JUGA : Jual Ikan Cupang ke Cikoneng Pulang Bawa Motor Matic
“Saya mempelajarinya secara detail dari A sampai Z, dua jenis ikan yang saya coba. Sampai akhirnya cocok dengan ikan Jaer Nirwana,” kata Cecep, di kolam budidaya ikannya.
Keuntungan budidaya ikan Mujair ini kata Cecep berlipat ganda dari modal yang dikeluarkan. Cecep melakukan percobaan bermula dari modal terkecil sebesar Rp300 ribu. Kemudian dalam waktu 40 hari, ikan dikolamnya itu dijual dan menghasilkan uang sebesar Rp750 ribu. Keuntungan yang diperoleh lebih dari 100 persen.
Dari sana dia menekuni usahanya itu dengan menambah volume permodalan dan aset kolam. Saat ini Cecep memeiliki 20 kolam khusus ikan Jaer Nirwana.
Tiga kolam dimanfaatkan untuk setiap ukuran ikan. Mulai dari ukuran larva, satu kolam untuk ukuran kobokan, dan satu kolam untuk ukuran koral (ukuran tiga jari).
BACA JUGA : Budidaya Ikan Hias Koi Cocok dan Menjanjikan di Ciamis
Pembagian kolam tersebut untuk mempercepat penjualan, dengan target setiap bulan ada penjualan. Setiap kolam untuk satu ukuran ikan.
Pengelolaan yang fokus ternyata bisa membawa keuntungan setiap satu bulan. Dari ukuran Larva, ke Kobokan, dan Kobokan ke Koral yang siap jual, hanya membutuhkan waktu selama 40 hari.
“Itu sama saja dengan saya seperti gajihan setiap bulan. Modal pakan dan seluruhnya yang Rp7 juta per satu kolam, bisa menghasilkan sekitar Rp15 juta lebih, keuntungannya berlipat,” kata Cecep.
Ikan Jaer Nirwana ukuran Koral, banyak dibutuhkan oleh petani ikan konsumsi di daerahnya. Cecep tidak perlu repot-repot mencari pasar ke luar desa.
“Ikan saya dibeli oleh petani ikan konsumsi dari daerah sini juga. Hanya satu dua yang memesan dari luar Sukamulya,” kata Dia.
Beternak ikan Jaer kata dia sangat rendah resiko ruginya. Karena ikan ini memiliki mortalitas atau tingkat kematian yang sangat rendah. Berbeda dengan ikan Lele atau Gurame.
Pengusaha kontruksi ini juga berencana akan mengembangkan jenis ikan Jaer konsumsi, dan ayam petelur. Dia sudah mulai melakukan percobaan dengan kuantitas terbatas.
“Jadi sekarang saya banting stir, dari borongan bangunan menjadi peternak. Insya Allah akan dikembangkan ke ikan konsumsi dan ayam petelur, masih percobaan. Beberapa kolam sudah diproyeksikan untuk ikan konsumsi di atasnya kandang ayam,” aku Cecep.
Cecep mengaku dia mendapat banyak hikmah di masa wabah corona. Ketika buntu diusaha yang biasa dia jalani. Dia memanfaatkan apa yang di lihat di depan mata di rumahnya, dan apa yang dia miliki di kampungnya. Sampai akhirnya dia berjodoh dengan bisnis budidaya ikan Jaer.
Perbandingan Risiko dan Keuntungan Dunia Kontruksi dan Perikanan
Sebagai sosok yang memiliki dua pengalaman bidang usaha berbeda, dunia kontruksi dan perikanan, Cecep mengaku usaha di bidang perikanan lebih rasional, minim resiko dan dirasakannya lebih berkah.
Berikut Kelebihan Bergelut di Usaha Perikanan :
1. Modal tidak terlalu besar dibandingkan dengan modal usaha kontruksi.
2. Waktu lebih efektif, tidak banyak keluar rumah atau kampung, dekat dengan anak istri.
3. Minim resiko, terlebih di dunia perikanan tidak ada resiko yang berkaitan dengan hukum.
4. Menjalankannya tidak terlalu rumit, hanya memerhatikan item kolam, pakan, dan memahami karekter ikan, lalu pasar. Kontruksi harus paham banyak item, mulai dari spek, harga satuan barang, faham jenis-jenis barang, serta aturan main menurut perundang-undangan.
5. Waktu panen atau perputaran uang bisa diprogram asal memiliki kuantitas atau aset kolam yang menunjang. Kontruksi khusunya yang berhubungan dengan program pemerintah, sangat tergantung pada tahun program atau anggaran.
“Sekarang aktivitas saya pagi dan sore ke kolam. Lebih dekat dengan anak dan istri. Setiap bulan dapat gaji dari ikan Jaer,” kata Cecep sambil berkelakar. (S-02)**