Permintaan Sedikit, Harga Ayam Broiler Sangat Murah

Harga ayam broiler
Harga Ayam Broiler di Tingkat Petani Muragh/Net

Bisnis, CIAMIS: Saat ini, harga daging Ayam Broiler di tingkat petani sangat murah. Pasalnya, permintaan pembeli menurun drastis.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gabungan Organisasi Petenak Ayam Nasional (Gopan) Herry Dermawan di Pendopo Ciamis, Kamis (12/8/2022).

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan, murahnya harga daging ayam di tingkat petani tersebut permintaan akan daging Ayam di tengah masyarakat berkurang. Sedangkan stok ayam hidup di peternak cukup melimpah.

“Untuk saat ini. Harga daging ayam hidup di tingkat petani cukup murah,” kata Politisi PAN ini.

Dia menduga, salah satu penyebabnya dari kurangnya daya beli masyarakat terhadap ayam ini karena masyarakat sedang fokus pada biaya pendidikan anak-anaknya.

Mengingat, saat ini sudah mulai tahun ajaran baru. Dan selama beberapa tahun lalu, Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat.

“Setelah dua tahun kan, anak-anak tidak membeli perlengkapan sekolah. Tahun ini para orangtua mengeluarkan uangnya untuk membeli seragam, dan lain-lain kebutuhan anaknya,” kata dia.

Herry menuturkan, selain kondisi yang cukup sulit, keuangan masyarakat pun terpengaruh dengan biaya sekolah. Maka, berimbas pada permintaan akan daging ayam yang mengalami penurunan.

“Permintaan akan daging ayam broiler ini berkurang. Sedangkan stok melimpah. Maka secara otomatis harga ayam pun anjlok,” tegas dia.

Herry tak mengungkap berapa harga Ayam broiler di petani yang dimaksud. Namun ia mengungkapkan, harga jual ayam di pasar tetap tinggi.

“Walaupun harga daging broiler di tingkat peternak anjlok. Namun di pasar harganya cukup tinggi, sekitar Rp 38.000 – Rp 40.000 per kilogram.

Selain Harga, Permintaan Ayam Broiler Juga Menurun

Herry mengatakan, untuk permintaan Nasional pun menurun. Sehingga saat ini stok Ayam broiler melimpah. Lantaran pasokan dari para peternak banyak.

Dia menegaskan, kebutuhan Ayam Nasional sekitar 60 juta ekor per minggu sedangkan produksi di petani sekitar 70-80 juta ekor. Sehingga keadaan daging menjadi surplus.

Herry melanjutkan, untuk menyiasatinya ia meminta Pemerintah membagi rata pasokan daging di beberapa daerah.

“Itu mesti dilakukan. Agar stok daging tidak menumpuk di suatu daerah. Pemerintah harus membagi rata kepada daerah-daerah yang memang kekurangan stok daging ayam,” beber dia.

Ia mengungkapkan, pasokan daging ayam untuk konsumsi Nasional sebagian besar dari Provinsi Jawa Barat dan Banten. Sehingga perlu melakukan pendistribusian ke daerah yang stok dagingnya masih sedikit.

“Sehingga harga ayam di petani juga tiddak murah,” ujar dia.

Ia menegaskan, harga daing ayam broiler di pasar memang selalu tinggi. Walaupun harga di peternak murah.

“Para pedagang di pasar tidak mau menurunkan harga. Mereka juga ketakutan jika harganya naik secara tiba-tiba,” ungkap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *