Regional, CIREBON: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN gelar kampanye program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting tingkat nasional.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh M.A di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.
Dalam kegiatan kampanye Bangga Kencana ini hadir Safrina Salim, SKM, selaku Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN RI. Kemudian Kepala UPT Balai Diklat KKB Cirebon H. Iman Hikmat, SE, MM yang mewakili BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Lalu, hadir pula Kepala Bidang Dalduk PP DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Hj. Saniri, S.Si, Apt, Serta Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, M.A. selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Dalam kesempatan itu, Nihayatul hadir secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyamaikan agar masyarakat diharapkan untuk tidak merokok disekitaran anak balita.
Mengingat, lanjut dia, gejala Stunting atau gagal tumbuh pada bayi pun salah satunya akibat dari asap rokok yang terhirup saat bayi bernapas.
Sementara narasumber lain dari BKKBN Pusat Safrina Salim, SKM, M.Kes., ia selaku Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN RI di kegiatan kampanye penurunan angka Stunting di Kabupaten Cirebon.
Safrina Salim dalam pemaparannya mengungkapkan, akibat terpapar asap rokok selama masa kehamilan, ibu menjadi perokok pasif. Hal tersebut berpotensi melahirkan bayi dalam kondisi prematur, keguguran, dan kematian.
“Biasanya orang tua perokok, menyebabkan secondhand smoke. Itu yang memberi efek langsung pada tumbuh kembang anak,” ungkap Safrina.
Selanjutnya, H Iman Hikmat, S.E., M.M., menjelaskan, kasus stunting di Jawa Barat sudah siqnifikan penurunannya.
“Sehingga tidak lagi menjadi momok warga Jawa Barat. Oleh karenanya BKKBN tetap berkolaborasi dengan semua pihak. Terutama dengan Komisi IX DPR RI,” ujar Iman.
Ia menilai, Komisi IX DPR RI yang konsisten melakukan kampanye penurunan angka stunting di Jawa barat.
”Walaupun angka stunting di Jawa Barat sudah menurun. Tetap saya ingatkan kepada masyarakat. Jangan menyepelekan konsumsi bagi bayi, sehingga gizinya terpenuhi,” jelasnya.