SAKATA.ID, TEKNLOGI : Kampanye blokir TikTok merebak ke berbagai negara. Di Indonesia pengguna aplikasi video pendek ini cukup banyak. Nah, TikTok ogah diblokir dan tidak mau mengecewakan pengguna.
ByteDance sebagai perusahaan yang menaunginya siap bekerjasama dengan pemerintah sejumlah negara termasuk Indonesia.
BACA JUGA : TikTok Cari Beskem Baru di Luar China
“Kami berkomitmen untuk bekerjasama dnegan pemerintah dimana TikTok beroperasi,” kata Dirct Sales Leader TikTok Indoensia Pandhu Wiguna, kepada kantor Berita Indonesia Antara, Jumat (10/07/2020).
Seperti diketahui, di India blokir TikTok sudah dilakukan. Bahkan semua apilkasi berasal dari negeri China sudah diblokir di negeri Bolliwood tersebut. Wajar, karena kedua negera sedang bersitegang di perbatasan.
Sebelumnya Sakata.Id pernah mengulas bahwa, aplikasi TikTok telah dicitrakan sebagai aplikasi berasal dari China dan dicurigai menjadi agen dalam mensuport data pengguna ke Partai Komunis China.
Menurut salah satu sumber, pengelola sedang sibuk mencari tempat untuk kantor pusat di luar China. Keterkaitan aplikasi dibawah ByteDance dengan Pemerintah China membuat beberapa negera mengambil sikap untuk memblokir aplikasi yang sedang naik daun itu. I
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo sedang mempertimbangkan pemblokiran TikTok. Namun dia menunggu perintah resmi dari Presiden AS Donald Trump. Pernyataan ini dikutip Reuters, Selasa (07/07/2020).
Mike Pompeo mencurigai jika data pengguna TikTok mendukung intelejen dibawah kendali Partai Komunis China.
Secara tegas ByteDance mengatakan tidak akan memberikan data pengguna ke pemerintahan China, mereka menjami keamanan data pengguna.
“Kami tidak akan memberikan meski diminta oleh Pemerintah China,” ujar juru bicaranya, pada Business Insider.
Bahkan dalam waktu dekat mereka merencanakan akan hengkang dari Hongkong, untuk mencari markas baru. CEO TikTok masih berbasis di Shanghai China. (S-02)*