Internasional, Myanmar-sakata.id: Bom parcel Myanmar meledak dan sedikitnya telah menewaskan lima orang korban, termasuk diantaranya anggota parlemen, serta tiga anggota kepolisian yang bergabung dalam pembangkangan rakyat sipil terhadap militer.
Sejak kudeta militer menggulingkan pemerintah terpilih Nobel Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 ledakan kecil bom parcel Myanmar diduga mengalami peningkatan di wilayah permukiman Myanmar, bahkan ledakan itu kadang menargetkan fasilitas militer dan pemerintahan.
Seperti dilaporkan media massa Myanmar Now, peristiwa terbaru ledakan bom parcel Myanmar mengguncang di sebuah desa di bagian selatan Myanmar sekitar pukul 17.00 Senin (03/05) waktu setempat.
Tiga Ledakan Bom Parcel Myanmar
Terjadi tiga ledakan bom parcel di desa tersebut, bahkan berasal di dalam sebuah rumah. Ledakan bom telah merenggut nyawa seorang anggota parlemen Partai Liba Nasional Demokrasii (NLD) yang mendukung Suu Kyi.
Polisi yang terlibat dalam pembangkangan sipil pada kekuasaan militer Myanmar juga terluka parah akibat ledakan bom tersebut dan kini mendapatkan perawatan di rumah sakit.
BACA JUGA : Min Aung Hlaing, Sosok Dibalik Kudeta Myanmar
Kendati demikian Reuters belum mendapatkan klarifikasi resmi dari pejabat militer bahkan juru bicara pejabat milter yang tidak menjawab panggilan telepone untuk dimintai statmennya. Tetapi media Khit Thit turut melaporkan insiden ledakan bom parcel di sebuah desa yang merenggut seorang politisi NLD.
BACA JUGA: Foto-Foto Angel, Gadis 19 Tahun Penentang Kudeta Militer Myanmar
Sejak 1 Februari Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan secara kudeta, ratusan orang dikabarkan telah tewas terbunuh pasukan keamanan dalam upaya memadamkan gelombang protes pro demokrasi di sudut kota dan pedesaan di Myanmar. Kekerasan meningkat tajam.
Tentara Rakyat Myanmar Tembah Jatuh Helikopter Militer
Tentara rakyat dari kelompok etnis mendukung oposisi dari pinggiran Myanmar bahkan mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter militer dalam sebuah pertempuran di wilayah perbatasan utara dan timur Myanmar. Media setempat memberitakan seoaran admin lokal yang ditunjuk Junta telah tewas tertikam di jantung kota Myanmar, Yangon.
766 Sipil Terbunuh Sejak Kudeta
Sejak kudeta milter seidikitnya 766 warga sipil terbunuh dalam bentrok dengan pasukan keamanan, fakta ini diutarakan kelompok advokasi asosiasi bantuan untuk tahanan politik (AAPP).
Junta melakukan perebutan kekuasaan karena menilai adanya kecurangan pada pemilu yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi. Kemudian Suu Kyi bersama para anggota partainya di tahan sejak kudeta militer. AAPP mengatakan lebih dari 3600 orang ditahan di Myanmar akibat perlawanan terhadap militer.
(*RS-01/sumber reuters)