Regional, CIAMIS: Budidaya maggot menjadi solusi yang sangat menguntungkan, terutama bagi peternak yang mencari alternatif pakan ternak yang lebih bergizi namun tetap ekonomis.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis, Giyatno, menjelaskan hal ini saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (6/1/2025).
Menurut Giyatno, maggot memiliki kandungan protein tinggi serta enzim yang berperan dalam meningkatkan imunitas tubuh ternak.
Dia menegaskan, pakan berbasis maggot mengandung enzim yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Hal ini sudah terbukti baik melalui penelitian maupun implementasi di masyarakat.
Ia menambahkan bahwa maggot juga menjadi inovasi penting untuk meningkatkan kualitas pakan ternak.
“Dengan maggot, kebutuhan nutrisi hewan ternak dapat dipenuhi secara efektif dan efisien,” tambahnya.
Budidaya Maggot: Mengubah Limbah Menjadi Sumber Protein
Salah satu keunggulan budidaya maggot adalah kemampuannya mengubah limbah organik menjadi protein berkualitas tinggi.
Limbah organik seperti sisa makanan, ampas tahu, limbah sayuran, dan limbah pertanian lainnya dapat dimanfaatkan untuk budidaya maggot.
“Ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari limbah tersebut. Jadi, selain ramah lingkungan, maggot juga menjadi alternatif pakan ternak yang lebih ekonomis dibandingkan pakan pabrikan,” jelas Giyatno.
Ia mencontohkan beberapa peternak di Ciamis yang sukses menggunakan maggot sebagai pakan alternatif.
Salah satunya adalah peternak ikan nila di Kecamatan Kawali, peternak burung puyuh di Kecamatan Pamarican, serta peternak ayam broiler di wilayah lainnya.
“Dengan menggunakan pakan berbasis maggot, mereka bisa menghemat biaya operasional tanpa mengurangi kualitas hasil ternak. Bahkan, pertumbuhan ternak menjadi lebih optimal,” ungkap Giyatno.
Ramah Lingkungan dan Ekonomis
Selain kaya akan protein, pakan berbasis maggot juga dinilai ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah yang biasanya terbuang percuma.
“Pakan ini tidak hanya menguntungkan dari sisi biaya, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Melalui inovasi ini, Giyatno berharap lebih banyak peternak di Kabupaten Ciamis yang mulai beralih ke budidaya maggot sebagai alternatif pakan ternak.
Hal ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang harganya cenderung terus naik.
“Dengan maggot, peternak tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli pakan, tetapi tetap bisa mendapatkan hasil ternak berkualitas tinggi,” pungkas Giyatno.