Regional, GARUT: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Kabupaten Garut bagikan sembako di Kecamatan Wanaraja.
Program ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Garut dalam merespons permasalahan gizi buruk dan stunting yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah.
Dengan membagikan paket sembako kepada masyarakat di Wanaraja, diharapkan mampu membantu keluarga yang berisiko terkena masalah stunting dalam hal memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Penyelenggaraan kegiatan cegah stunting yang bertajuk “Tawis Kanyaah” ini dibuka secara langsung Bupati Garut Rudy Gunawan pada Selasa (29/8/2023) bertempat di Stasiun Wanaraja.
“Ada empat desa yang kita bagikan sembako di Kacamatan Wanaraja yakni Desa Wanasari, Wanajaya, Wanaraja, dan Desa Cinunuk,” ujar Kepala Dinas DPPKBPPPA Garut Yayan Waryana.
Menurut Yayan, ratusan sembako ini sengaja dibagikan di Kacamatan Wanaraja, hal ini sebagai bentuk upaya dalam mengendalikan stunting di kota dDodol itu.
Dia mengungkapkan bahwa waega yang menjadi target dalam program pembagian sembako ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Karena dari sejak dini asupan gizi harus baik. Terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita. Kalau asupan gizi baik, maka stunting dapat dicegah sejak awal,” ungkap Yayan.
Tidak hanya menjadi rangkaian program pencegahan stunting, program DP2KBP3A Garut bagikan sembako ini juga menjadi ajang edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam merawat kesehatan anak-anak mereka.
Terlebih, Kabupaten Garut saat ini masih menjadi daerah dengan jumlah stunting teebesar. Meskipun angka secara Nasional telah terjadi penurunan yang sangat signifikan.
“Kami berharap di tahun depan jumlah penderita stunting di Kabupaten Garut terus menurun, karena peran serta daei semua pihak,” tegas dia.