Olahraga, SAKATA.ID: Jagat media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang atlet selam asal Kabupaten Ciamis, pulang ke kampung halamannya naik angkutan umum.
Nama atlet selam tersebut adalah Dheya Nazhira Nur Amalina (17) ia berhasil meraih medali emas dan perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dheya pulang ke Ciamis menggunakan bus umum dari Bandung sampai ke pertigaan Kecamatan Sindangkasih, Ciamis pada Selasa (12/10/2021).
Di sana, ia dijemput oleh ibunya dan seorang personel Kepolisian Resor (Polres) Ciamis ke rumahnya di Cijantung Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Rabu (13/10/2021).
Diakui Dheya, pulang ke Ciamis naik bus adalah keinginanya sendiri. Dia dijemput oleh Bundanya di Bandung, Ia juga mengaku tidak terlalu suka jika harus diarak ramai-ramai.
“Yang saat ini viral. Itu sebenarnya, keinginan Dheya sendiri yang ingin pulang (pulang sendiri). Karena tidak suka dengan rame-rame seperti yang lainnya ketika dijemput harus diarak-arak. Intinya, Kita di sana juga sudah cape. Gitu aja,” kata Dheya saat ditemui di rumahnya pada Kamis (14/10/2021).
Dia mengungkapkan, kepulangannya naik angkutan umum bukan berarti tidak menghargai usaha pemerintah daerah yang akan berusaha untuk menjemputnya.
Tetapu, Dheya menegaskan, dirinya lebih nyaman apabila pulang menggunakan bus umum.
“Intinya Dheya lebih nyaman naik bus umum. Bahkan sempat juga ditawari bibi pulang bareng, karena bawa koper banyak tapi keinginan saya tetep naik bus umum,” tegas Dheya.
Sementara itu, orangtua Dheya, Desi mengatakan, pemerintah setempat sudah bilang mau menjemput anaknya
Menurutnya bahwa itu bukan kesalahan dari pemerintah yang tidak menjemput anaknya.
Namun, itu adalah murni dari keinginan anaknya sendiri yang maunya secara diam-diam karena masih dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Rekaman video kepulangan Dheya viral di berbagai media sosial. Lantaran dikira atlet berprestasi asal Ciamis itu telah ditelantarkan oleh pemerintah daerah setempat.
Herdiat Akui Tak Ada Informasi Kepulangan Atlet Selam ke Ciamis
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan, hal itu terjadi karena ada kesalahpahaman. Bahkan ia tidak mendapat informasi kepulangan atlet tersebut.
“Bukan bela KONI atau SKPD terkait. Tapi memang tidak ada informasi kepulangan,” ujar dia.
Padahal, katanya, sudah ada edaran dari KONI bahwa atlet PON harus menjalani karantina atau isolasi terlebih dahulu sebelum pulang ke kampung halamannya.
Menurut dia, atlet PON XX itu berangkat ke Papua bersama, maka pulang pun harus bersama-sama.
Kemudian, jika pulang ke rumahnya, harus melaksanakan isolasi terlebih dahulu, setelah itu daerah akan mengadakan penjemputan.
Pulang pun, ungkapnya, ada protokol yang harus dilalui atlet. Tidak ujug-ujug pulang.
Mungkin, ucap dia, atlet selam asal Ciamis itu ada kepentingan lain, sehingga ia pulang duluan.
“Sebetulnya kita pantau. Berangkat sama-sama, pulang sama-sama. Mungkin ada sesuatu yang lebih penting. Jangan negatif thinking. Bukan selalu harus baik. Kalau salah, ya salah,” ujar dia.
Herdiat juga mengakui, kepulangan Dheya ke Ciamis itu tak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dari pengurus cabang olahraga yang bersangkutan.
Tapi ini kan, kata dia, dari provinsi dan Cabor bersangkutan tidak ada pemberitahuan apa-apa. Pulang sendiri.
Kadisbudpora Mengaku Kecolongan
Sementara itu, Kepala Dinas Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Kadisbudpora) Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan mengaku kecolongan.
Dia mengatakan bahwa sebetulnya, ia selalu memantau setiap saat semua atlet asal Kabupaten Ciamis.
Namun, ungkapnya, dalam hal ini Erwan juga mengaku merasa kecolongan. Ia mengira atlet tersebut masih berada di Papua.
“Tidak mendapat kabar. Baik dari Dheya atau dari keluarga. Dari Cabor provinsi, dari KONI provinsi,”
Ia mengaku terlalu berkonsentrasi terhadap atlet yang masih bertanding. “Atas nama pribadi saya meminta maaf,” kata dia.