Cerita Guru asal NTT Berguru Budidaya Ayam Broiler di Ciamis

Fransiskus peserta budidaya ayam broiler
Fransiskus guru SMK Negeri Feotleu Timur Tengah Utara – Nusa Tenggara Timur (NTT), peserta Diklat Guru dalam budidaya ayam broiler berbasis kandang Closed House di Ciamis.

Nasional, Sakata id:- Fransiskus Xaverius Manehat, terbang jauh dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Ciamis Jawa Barat untuk berguru budidaya ayam broiler berbasis kandang Closed House.

Fransiskus adalah guru SMK Negeri Feotleu Timur Tengah Utara – NTT. Bersama guru SMK lainnya dari tujuh Provinsi di Indonesia, Sumatra Barat, Makassar, NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, mengikuti pelatihan kompetensi guru di bidang peternakan budidaya ayam broiler.

Bacaan Lainnya

“Saya magang sepuluh hari, menimba pengalaman di Kandang Closed House Tanjung Mulya, banyak yang saya curi di sini untuk dikembangkan di tempat saya, ” kata Fransiskus, pada acara penutupan Program Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Upskilling dan Reskilling, Budidaya Ayam Broiler dengan Kandang Closed House, di Hotel Priangan, Kamis (23/05/2024).

Kandang Closed House di NTT baru ada satu, sementara di Ciamis cukup banyak dan besar-besar.

“Banyak yang ada di sini dan tidak ada di sana, berupa pengalaman. Ini akan Saya terapkan pada saat mengajar kepada siswa SMK di NTT,” kata dia.

Ada 15 guru SMK dari berbagai provinsi yang mengikuti program Diklat Budidaya Ayam Broiler berbasis Kandang Closed House di Ciamis Jawa Barat.

Mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 10 hari. Dalam latihan mereka mengunjungi beberapa Kandang Closed House yang ada di Ciamis, milik PT Tanjungmulya dan Naratas.

Tim Kerja Peningkatan Kompetensi Instruktur program perusahaan perunggasan PT Tanjungmulya Panumbangan Ir. H. Kuswara Suwarman, M.Sc, mengatakan, kegiatan Diklat ini kolabarasi pemerintah dengan dunia industri perunggasan.

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian (BBPPMPV) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan industri perunggasan yang ada di Kabupaten Ciamis yakbi CV Tanjungmulya dan Naratas Poultry Group.

“Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dan membantu SMK vokasi di Indonesia untuk terus berkembang,” kata Kuswara.

Dia berharap pelatihan ini dapat membantu SMK vokasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bekerja di industri peternakan, khususnya industri perunggasan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *