SAKATA.ID: Chintya Candranaya MMA terlibat kontroversi yang memanas, sampai petarung MMA mendatangi langsung markas pesilat wanita itu untuk membuktikan kesaktian yang diumbarnya di kanal Youtube.
Dalam kanal Youtube miliknya Chintya pernah menyatakan analisanya terhadap video pertarungan antara para petarung Mixed Matrial Art (MMA) dengan sekelompok orang di Brasil. Yang menewaskan petarung MMA karena pukulan benda keras.
Selain itu Chintya juga mengomentari video pertarungan Conor McGregor melawan Floyd Myweather di ring tinju, dimana McGreagor tak mampu mengalahkan Flyod. Dari tayangan itu, Chintya mengatakan teknik MMA tidak efektif dalam pertarungan jalanan. MMA hanya olahraga yang penuh dengan aturan.
Mantan juara One Pride MMA Suwardi menyayangkan pernyataan pesilat wanita asal Lampung tersebut. Dia mengatakan analisi Chintya tidaklah berdasar. Bahkan analisis pesilat wanita itu membuat gerah para petarung MMA se Indonesia.
BACA JUGA: Klasemen Liga Champions, Pertandingan di Babak 16 Besar
Hubungan Chintya Candranaya MMA diperparah lagi seorang manajer bernama Anjar Weni menyebut dirinya pernah bertarung dengan 40 orang dan menang. Serta mengundang warganet untuk membuktikan kesaktiannya.
Kondisi itulah kemudian membuat Suwardi bersama petarung One Pride lainnya, Rudy, Theodorus Ginting, menggalang geraka #BeladiriBersatu dan mendatangi markas Chintya Candranaya di Lampung. Namun sayang, di sana baik Chintya dan Agus tidak memperlihatkan diri.
Malah yang menemui mereka adalah kuasa hukum dari Chintya. “Kami datang beriliaturhami untuk mengklarifikasi, dan melihat pembuktian. Malah datang kuasa hukum. Apa salah kami?. Kami tidak ingin publik terus dibodohi. Kami datang baik-baik,” kata Suwardi.
Gerakan #BeladiriBersatu tetap akan berjalan bukan hanya pada perkara dengan Chintya Candranaya tetapi memiliki misi memberikan edukasi yang baik dan benar kepada warga negara, tentang beladiri.
Untuk memperbaiki hubungan Chintya Candranaya MMA #BeladiriBersatau meminta pihak Chintya meminta maaf di publish tidak secara personal.
“Saya sudah hubungi manajernya, dan meminta maaf. Tetapi kan tidak bisa begitu, dia menyatakan di publis, harusnya tidak meminta maaf secara personal,” kata Suwardi.