Ragam, SAKATA.ID: Sebanyak 15 monyet dari 23 ekor yang dijadikan kelinci percobaan chip otak Neuralink milik Elon Musk di University of California Davis (UC Davis) mati mengenaskan.
15 monyet yang mati itu dalam kurun waktu 2017 dan 2020. Informasi ini dilaporkan Business Insider dan New York Post, dikutip oleh SAKATA pada Senin (14/2/2022).
Komite Dokter Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) yang peduli pada hak-hak hewan, melaporkan fakta tersebut.
Mereka meminta dokumen penelitian yang terdiri dari 700 halaman, catatan veteriner, serta laporan nekropsi dari kampus.
Dan hasilnya, PCRM menyimpulkan, chip otak yang dikembangkan Neuralink belum sempurna. Bahkan telah berdampak buruk pada monyet yang diujicoba.
Sebagai informasi, Neuralink telah berdiri sejak 2016 silam. Sebenarnya, program Elon Musk ink memiliki tujuan yang mulia.
Neuralink diciptakan untuk membantu manusia pulih dari cedera otak dan tulang belakang yang traumatis.
Selain itu, ini juga untuk menyembuhkan depresi serta gangguan kesehatan mental, dan menghubungkan manusia ke internet dengan komunikasi telepati.
Perusahaan yang menaungi agenda tersebut sudah beberapa kali mendemokan keberhasilannya.
Seperti pada 2020 lalu, mereka melakukan demonstrasi di seekor babi. Kemudian pada tahun 2021, yang menampilkan kera bermain game Pong lewat pikiran.
Bahkan, karena demonstrasi itu, proyek Elon Musk ini telah menarik banyak minat dari selebritas, mulai dari Grimes hingga Lil Uzi Vert.
Sejumlah orang yang menderita kelumpuhan pun sempat mengajukan petisi kepada Elon Musk di media sosial. Mereka rela menjadi bagian dari percobaan manusia.
Orang-orang tersebut sudah sangat percaya dengan Elon Musk. Hingga Musk pun mengatakan, dia berencana memulai uji coba chip otak Neuralink di manusia pada tahun 2021. Namun, belum terlaksana, dan diundur ke tahun 2022 ini.
Penelitian PCRM mengungkap bahwa chip otak yang sedang dikembangkan Neuralink masih belum siap untuk dipakai manusia.
Lantaran, faktanya pun hampir setiap monyet yang dipasang implan di kepalanya menderita efek kesehatan yang negatif.
Hal tersebut diungkap direktur advokasi penelitian PCRM Jeremy Beckham.
Menurutnya, justru Neuralink melukai dan membunuh monyet yang dijadikan kelinci percobaan itu secara tidak langsung.
Diketahui bahwa Chip otak Neuralink ditanamkan dengan cara mengebor lubang ke tengkorak monyet.
Ternyata, efek sampinya sangat mengerikan. Salah satu primata yang dijadikna uji coba mengalami infeksi kulit berdarah darah dan harus di-eutanasia.
Layaknya film horor, sejumlah monyet lainnya ditemukan dengan jari tangan dan kaki yang hilang. Sehingga mereka harus dimatikan.