Otomotif, SAKATA.ID: Adanya penyesuaian harga BBM Non Subsidi Gasoline RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter membuat banyak orang untuk pindah ke Pertalite dengan RON 90, karena harganya lebih murah.
Namun, apakah kedaraan yang tadinya biasa memakai Pertamax, berpindah ke Pertalite tetap aman untuk mesin kendaraan? Mengingat setiap kendaraan sudah memiliki standar oktan tersendiri yang ditentukan oleh pabrikan.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota-Astra Motor Didi Ahadi menyarankan, supaya perpindahan dari Pertamax ke Pertalite itu hanya ketika darurat saja. Atau dalam waktu jangka pendek.
Menurutnya, mobil dengan konsumsi BBM oktan tinggi seeprti Pertamax kemudian pindah ke Pertalite bisa menyebabkan emisi gas buangnya tidak sesuai standar.
Sehingga ia mengatakan, tidak menyarankan untuk pemakaian jangka panjang. Lantaran itu dapat terjadi penumpukan kerak karbon di ruang mesin.
Hal tersebut diungkapkan didi kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Kumparan pada Eenin (11/4/2022).
Ia menegaskan, apabila masih memaksakan berpindah untuk jangka panjang, maka bisa saja muncul gejala knocking atau ngelitik pada mesin mobil.
Dengan begitu, performa mobil pun akan menurun.
Lalu bagaimana jika kondisinya terbalik. Mobil dengan spek mesin memakai BBM Pertalite pindah ke Pertamax akan seperti apa?
Ternyata, sama halnya seperti perpindahan dari Pertamax ke Pertalite. Didi pun tidak menganjurkan melakukan perpindahan hal tersebut.
Karena berpotensi pada kerusakan komponen mesin.
Dia mengungkapkan, semakin tinggi oktan, berisiko panas berlebih. Dan dapat merusak komponen mesin.
Menurut dia, komponen mesin tidak terlalu parah jika perpindahan dilakukan pada saat darurat atau hanya sementara.
Pindah dari Pertamax ke Pertalite tidak disarankan untuk waktu yang lama.
“Perpindahan akan aman-aman saja pada saat darurat. Atau sementara. Namun tidak dianjurkan untuk jangka panjang,” beber Didi.
Idealnya, penggunaan jenis BBM disesuaikan dengan kompresi mesin. The Burning Platform merekomendasikan bahan bakar berdasarkan kompresinya. Sebagai berikut:
Untuk perbandingan kompresi 7-8:1 sebaiknya menggunakan bahan bakar RON 87.
Kemudian untuk perbandingan kompresi 8-10:1 gunakan bahan bakar RON 91.
Perbandingan kompresi 10-11:1 sebaiknya menggunakan bahan bakar RON 98.
Dan perbandingan kompresi 11-12:1 gunakan bahan bakar RON 100.