POLITIKA, Pangandaran:– Deklarasi netralitas ASN Pangandaran di Pilkada Serentak 2020 digelar Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Deklasari Netralitas ASN Pangandaran ini digelar bersamaan dengan upacara Hari Kesadaran Nasional di halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Kamis (17/9/2020).
Bahkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari yang pada pilkada nanti bersaing, duduk bersama meminta agar ASN dapat menghindari keberpihakan pada Pilbup Pangandaran. “ASN harus secara mutlak menghindari keberpihakan,” kata Jeje, seusai Deklarasi Netralitas ASN Pangandaran.
Deklarasi Netralitas ASN Pangandaran digelar Pemkab sebagai keseriusan Pemkab Pangandaran dalam menjaga netralitas ASN. Bagainapaun baik Jeje maupun Adang pada pilkada nanti sama-sama pasangan calon dan akan berkompetisi di perhelatan pilkada.
Jeje mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan iklim Pangandaran yang kondusif. Dia memberikan kesempatan kepada ASN untuk melaksanakan hak pilih secara bebas, tapi netralitas sebagai ASN tetap harus dijaga. Justeru ASN yang secara akademis lebih unggul di tengah masyarakat harus menjadi pencerah dan panutan.
Jeje mengatakan, dia dan Adang Hadari akan mulai cuti per 26 September 2020, untuk sama-sama mengikuti kontestasi Pemilihan Bupati Pangandaran 2020. Dia tidak menginginkan jika etos kerja ASN terganggu hanya gegara Pilkada.
Deklarasi ini digelar menyusul adanya 5 orang ASN Pangandaran yang dipanggil Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Pangandaran karena diduga memberikan simbol pengarahan dukungan, atau tidak netral.
Ketua Bawaslu Pangandaran Iwan Yudiawan mengatakan, 5 ASN tersebut telah diklarfikasi di Kantor Bawaslu. Dugaan pelanggaran netralitas dilakuakn dengan bentuk yang berbeda-beda.
“Bentuknya beragam, diantaranya pakai masker bertuliskan paslon, ada juga berfoto dengan acungan jempol ke salah satu paslon,” kata Iwan.*