SAKATA.ID: Desa Wisata dengan konsep Kawasan Agrowisata dikembangkan di Desa Selopamioro Kabupaten Bantul Yogyakarta. Di desa ini kamu akan melihat hamparan tanaman bawang merah, yang ditanam di lahan seluas 279 hektar.
Tentu saja bukan pemandangan biasa, karena di daerah tersebut dikepung dataran tinggi atau perbukitan yang menambah pesona desa.
Pemandangan pertanian bawang merah menjadi salah satu yang terkolaborasi menjadi penguat panorama di desa wisata tersebut.
BACA JUGA: Curug Dengdeng Banjaranyar, Potensi Wisata di Ciamis
Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan akan menggalakan gerakan menanam bawang merah di Dusun Nawangun Desa Selopamioro. Semua elemen dilibatkan dalam penanaman bersama tersebut.
“Image yang kita bangun Agrowisata. Nanti tanggal 5 Agustus kita nenemaan bersama bawang merah, Bupati Bantul juga terlibat, semua elemen terlibat, bergerak bersama,” kata Kepala Dinas PPKP Bantul Yus Warseno, Sabtu (1/7/2020).
BACA JUGA: Kota Tasik Terendam Air Laut, Jarak ke Pantai Cipatujah 50 KM
Gerakan menanam bawang merah ini di perbukitan Nawangun Desa Selopamioro itu sentuhan kedua setelah sebelumnya panen raya bawang merah. Kawasan agrowisata dengan wisata berbasis pertanian bawang merah ini akan menjadi daya tarik has desa wisata disana.
“Image agrowisata ini harus dibangung secara bersama sama, oleh masyarakat, termasuk pemangku kepentingan pariwisatanya,” kata Yus Warseno.
Total areal pertanian bawang merah di desa itu seitar 179 hektare, 90 hektare berada di dataran tinggi. Untuk penanaman bersama akan dilakukan di lahan 40 hektar yang kemarin sudah panen.
Konsep pertanian terpadu dengan kepariwisataan ini akan banyak menguntungkan masyarakat setempat, selain petani bawang merah itu sendiri.*(ant)*