Politika, SAKATA.ID : Desy Ratnasari terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat (Jabar) menggantikan Ahmad Najib.
Desy dipilih secara aklamasi, oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Pemilihan Desy dilakukan dalam Musyawarah Daerah (Musda) PAN Jabar ke V.
Pelaksanaan Musda ini digelar di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020).
Bendera kepemimpinan DPW PAN diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno kepada Desy. Dia yang mewakili Ketua Umum Zulkifli Hasan.
Eddy mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselenggaranya Musda PAN Jabar yang ke V itu. Agenda memilih formateur juga sudah selesai tanpa ada perdebatan apa pun.
Alhamdulillah, katanya, PAN Jabar sudah melaksanakan musyawarah. Ke depan, dia menitip PAN di Jabar kepada Desy. Hasilnya akan dilihat pada Pemilu 2024.
Menurutnya, pelaksanaan pemilihan formateur itu dengan cara musyawarah mufakat. Dilakukan secara lancar. Serta pemilihan dilaksanakan secara aklamasi, Desy jadi Ketua DPW PAN.
Selain seorang artis, saat ini Desy juga merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Dia terpilih di daerah pilihan IV Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Selanjutnya, Desy akan memimpin PAN Jabar hingga 2025.
Eddy menilai bahwa kader PAN Jabar sangat dewasa. Mereka menerima keputusan Ketua Umum PAN yang menjatuhkan pilihan Ketua DPW PAN Jabar kepada Desy Ratnasari.
Penerimaan kader PAN Jabar pada Desy dinilai Eddy sebagai kedewasaan berpolitik. Musyawarah PAN dapat berjalan di tengah kemajemukan.
Dia menegaskan keputusan bulat sudah jatuh kepada Desy. Hal itu dinilai Ketua Umum PAN, demi kemajuan PAN Jabar.
Kaget Ditunjuk Jadi Ketua DPW PAN
Sementara Desy Ratnasari mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dipilih menjadi Ketua DPW PAN Jabar. Dia juga mengaku, kaget atas keputusan Ketua Umum PAN itu.
Dia mengungkapkan, pemilihannya dilaksanakan melalui virtual meeting.
Ketika Ketua Umum PAN memilihnya untuk memimpin DPW PAN Jabar, dia langsung berbicara kepada Sekjen PAN bahwa beban yang harus ditanggung dipundaknya semakin berat.
Namun, katanya, ini merupakan tanggungjawab yang harus dibuktikan dengan perilaku, bukti, dan bhakti nyata.