Di Ciamis Vaksin PMK Tak Cukup untuk Vaksinasi Massal

Regional, CIAMIS, Sakata.id:- Kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kabupaten Ciamis Jawa Barat, belum bertambah bahkan cenderung mereda.

Kendati demikian kabar buruk di Jawa Timur, yang dinyatakan sebagai daerah darurat PMK dengan catatan 980 ekor sapi mati karena Virus PMK, kembali membuat Disnak Ciamis harus tetap waspada dan terus melakukan pencegahan.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan (Disnak) Ciamis, Budiono, mengatakan untuk 2025 Disnak Ciamis mengalokasikan 750 dosis vaksin. Jumlah itu masih sangat kurang jika dibanding dengan populasi sapi yang ada di ternak Ciamis sekitar lima hingga enam ribu ekor Sapi.

Perbandingan antara alokasi vaksin dan jumlah populasi sapi maka untuk melakukan vaksinasi massal di Ciamis tidak mungkin bisa dilakukan.

“Kalau vaksinasi masal dosis yang kita alokasikan tidak cukup. Makanya kami menyarankan agar peternak melakukan vaksinasi mandiri,” kata Budiono, Selasa (4/2) di Kantor Disnakan Ciamis.

Budiono membenarkan pemerintah pusat mengharuskan pemerintah daerah turut ambil bagian dalam penganggaran vakisin.

“Tapi itu sepertinya hanya untuk daerah-daerah yang kasus PMK nya banyak,” kata Budiono.

Disnakan sendiri sudah memantau sapi-sapi di peternak kecil di Ciamis, dan kondisinya masih relative aman dari paparan virus PMK.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Ir. Herry Dermawan meminta agar pemerintah tidak membiarkan peternak melakukan vaksinasi mandiri.

” Pemerintah harus menyediakan vaksin. Vaksinasi harus dilakukan oleh pemerintah. Karena yang lebih rentan terpapar virus PMK, itu peternak kecil yang hanya pinya dua sampai tiga sapi saja, kandang-kandang kecil,” kata Herry.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *