Regional, CIAMIS: Seorang siswa Kelas 6 SD di Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis berinisial DS meninggal dunia diduga karena kaget mendengar suara petir.
Pada Selasa (21/3/2023) hujan deras mengguyur Kabupaten Ciamis disertai dengan angin kencang dan petir. Saat itu, petir yang menggelegar dan menyambar sejumlah rumah tetangga korban.
“Petir menyambar rumah milik tetangga orangtua korban,” ujar Kepala Desa setempat Jalil Kurdiana.
Ia menegaskan, tak ada kerusakan atau pun bekas petir di sekitar rumah korban. Meskipun di media sosial viral bahwa korban meninggal dunia karena tersambar petir.
“Saya perlu luruskan. Kalau yang di media sosial (Medsos) ramai bahwa (korban meninggal dunia) tersambar petir. Kami menduga bukan tersambar petir,” kata dia.
Menurut dia bahwa dari ciri-ciri fisik korban maupun situasi rumahnya tidak ada indikasi terkena sambaran petir.
“Iya memang ananda DS kemarin meninggal dunia saat terjadi hujan deras yang disertai kilatan petir,” ujar Kades.
Jalil meyakini, walaupun korban meninggal dunia pada saat hujan dan ketika itu ada petir yang menyambar di sekitar rumah DS, namun bukan itu penyebabnya.
“Karena memang berdasarkan ciri-ciri bukan karena tersambar petir. Tapi dugaan, korban meninggal dunia karena kaget saat mendengar sura petir yang menggelegar tersebut,” ujar Jalil.
Ia melihat tubuh korban tidak ada bekas atau luka karena tersambar petir. Begitupun di rumah orangtua korban tidak ada kerusakan yang diakibatkan sambaran petir.
“Berdasarkan ciri ciri, yang ada pada tubuh korban. Tidak ada bekas sambaran petir. Misal, ada luka bakar, juga rumah orangtuanya tidak ada kerusakan bekas sambaran petir,” ucap dia.
Jalil menegaskan, memang benar saat korban meninggal dunia di lingkungan rumah orangtua korban ada sejumlah rumah yang terdampak sambaran petir.
Saat peristiwa korban meninggal dunia, ada rumah tetangga korban yang meteran listrinya hangus terbakar.
“Itu jaraknya lima rumah dari rumah orangtua korban. Meteran listriknya hangus terbakar akibat tersambar petir. Tapi untuk rumah korban tidak rusak,” jelas dia
Hal yang sama juga disampaikan ayah korban Lili Setiadi. Bahwa, anaknya tersebut meninggal bukan akibat tersambar petir. Pasalnya tidak ada ciri-ciri yang umum orang tersambar petir.
“HP (Handphone) anak saya ini tidak rusak. Masih bagus. Sampai hari ini juga masih bisa digunakan,” kata dia.
Ia sudah menerima dn mengikhlaskan kepergian anaknya. Kejadian ini merupakan takdir bagi anaknya.