Nasional, SAKATA.ID: Klaster Covid-19 di sejumlah sekolah terjadi setelah pembelajaran tatap muka atau PTM diberlakukan.
Seperti di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, disebut sebagai daerah dengan klaster penularan Virus Corona saat pelaksanaan PTM.
Hal ini terungkap lewat laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Seperti dikutip Tirto dari situs web sekolah.data.kemdikbud.go.id, dari laporan kasus DKI berbasis survei per 22 September 2021.
Disebutkan, berdasarkan 897 responden sekolah yang mengisi survei, diketahui terdapat 25 klaster.
Dari jumlah tersebut, daerah Jakarta Barat menjadi klaster PTM terbanyak. Yakni delapan klaster.
Di Jakarta Timur ada enam klaster. Lalu Jakarta Utara ada lima klaster. Jakarta Selatan lima klaster. Dan di Jakarta Pusat satu klaster Covid-19.
Data juga menyebutkan adanya pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang positif Covid-19. Jumlahnya mencapai 227 kasus.
Sedangkan untuk siswa yang terpapar Covid-19 sebanyak 241 kasus.
Tetapi, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku belum mendengar kabar bahwa ada klaster penyebaran Covid-19 di masa PTM ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan Jakarta, Putoyo pada Kamis (23/9/2021).
Pihaknya mengakui, memang sempat ada klaster Covid-19 saat uji coba PTM pada April 2021 lalu. Namun, ketika itu, pelaksanaan PTM langsung dihentikan.
Begitu juga dengan Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti. Dia mengaku belum menerima informasi klaster di PTM itu. Pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Hal tersebut dia ungkapkan kepada wartawan pada Rabu (22/9/2021) lalu.
Klaster Covid-19 Saat PTM juga Terjadi di Jawa Tengah
Beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah juga terdapat data siswa terjangkit Covid-19 setelah adanya PTM.
Di daerah Purbalingga, 61 siswa SMPN 3 Mrebet dan 90 siswa SMPN 4 Mrebet terkonfirmasi positif Covid-19. PTM langsung diberhentikan Pemerintah daerah.
Kemudian PTM di Madrasah Tsanawiyah yang beradai di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara. Di sana muncul kasus 25 siswa. Tiga guru positif COVID-19.
Pemerintah setempat langsung menghentikan PTM.
Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Ia mengklaim, penyebaran Covid-19 sekolah di sejumlah daerah du Jawa Tengah terjadi akibat pelaksanaan PTM ilegal.
Dia menyampaikan hal tersebut berdasarkan informasi dari para bupati. Maka dari itu, ia meminta supaya sekolah yang menggelar PTM tanpa izin ditindak tegas.
“Yang gak lapor, bubarkan. Agar menjadi pembelajaran buat kita semua. Seluruh sekolah, yang negeri maupun swasta, siapapun yang menggelar PTM. Tolong laporkan. Agar kami bisa melakukan pengecekan sejak awal,” kata di pada Rabu (22/9/2021) dikutip Tirto.
Ganjar meminta daerah untuk melakukan tes sampling di waktu tertentu. Jal ini guna mengetahui kondisi sekolah selama PTM. Dan demi mencegah hal serupa berulang.
PTM Tetap Dilanjut
Dari catatan Kemdikbudristek pada 23 September 2021, ada 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19 secara skala nasional selama pelaksanaan PTM terbatas.
Data dihimpun dari situs https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial, pada Kamis, 23 September 2021.
Meski begitu, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan, pihaknya tidak akan menghentikan pelaksanaan PTM.
Tetapi, ia menegaskan, yang ditutup hanya lah sekolah yang menjadi klaster Covid-19 saja.