Regional, BANJAR : Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Kota Banjar melimpahkan pengelolaan Situ Leutik ke Pemerintah Desa (Pemdes) Cibeureum.
Situ Leutik merupakan sebuah objek wisata yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar. Diserahkan Pemkot Banjar kepada Pemdes Cibeureum untuk dikelola lahan parkirnya oleh Karan Taruna setempat.
Serah terima pengelolaan Situ Leutik ini dilaksanakan di Aula Desa Cibeurem pada Minggu (6/9/2020). Hadir langsung dalam acara tersebut Kepala Dispora Kota Banjar Nana Suryana.
“Kami serahkan kepada desa. Agar pengelolaan wisata Situ Leutik dapat memberdayakan masyarakat setempat. Baik itu lahan parkir maupun pengelolaan kegiatan. Untuk setiap event yang akan diselenggarakan di sini nantinya pihak desa tinggal meminta rekomendasi dinas dan silahkan desa yang mengelolanya,” ujar Nana.
Usai acara serah terima, Nana yang didampingi Kepala Bidang Pariwisata Dispora Kota Banjar Ira Khaerunisa lokasi yang akan dijadikan lapak bagi para pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan tersebut.
Menurut Ira, UMKM sebagai penggerak ekonomi kreatif warga sekitar situ ini diharapkan dapat memberi dampak perekonomian.
Penempatan lapak bagi UMKM harus sesuai dengan penataan kawasan wisata. Supaya tidak memberi kesan kumuh pada tempat yang sudah ditata Pemkot Banjar.
Lebih lanjut, Ira mengatakan bahwa pemerintah akan mendukung pengembangan pariwisata Kota Banjar. Pihaknya saat ini sedang mendata beberapa lahan aset Pemkot Banjar yang berpotensi sebagai wisata baru.
Kedepan, katanya, akan Pemkot Banjar akan mengembangkan setiap spot yang memiliki potensi wisata. Seperti halnya dengan Situ Leutik ini direncanakan akan dijadikan lokasi untuk seni ketangkasan domba.
Menurut Ira, event ketangkasan domba sempat diselenggarakan di Situ Leutik dan terbukti mendongkrak potensi wisatawan. Hingga dapat menghidupkan ekonomi kreatif warga setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan mengatakan bahwa animo masyarakat pada seni ketangkasan domba sangat tinggi ketika digelar di Situ Leutik.
Disamping itu, lanjutnya, masyarakat setiap akhir pekan banyak berdatangan untuk sekedar menghabiskan liburannya di sana.
Yayan mengungkapkan, respon wisatawan pada gelaran ketangkasan domba sangat bagus. Bahkan acara tersebut bisa menjadi ikon Situ Leutik.
Dia berharap Dispora Kota Banjar dapat memberi gebrakan baru bagi dunia pariwisata di Kota Banjar yang kini telah menggeliat.
“Setiap harinya, selalu saja ada pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan Situ Leutik dengan sarana prasarana yang sudah cukup lengkap,” kata Yayan.
Ia menambahkan, pihak desa sudah mengadakan live musik setiap akhir pekan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Situ Leutik.
“Sayangnya, kendati pengelolaan Situ Leutik telah diserahkan ke desa, kita belum bisa menarik retribusi karena terganjal Perda (Oeraturan Daerah) tentang Pariwisata yang belum rampung di Legislatif,” katanya.
Dewi, salah satu mahasiswa UNPAD yang tengah menggelar acara bersama teman-temannya di Situ Leutik mengaku terpukau dengan keindahan Situ Mustika itu.
Menurut Dewi, objek wisata situ tersebut merupakan tempat wisata yang nyaman dan indah. Sangat recomended bagi wisatawan saat berkunjung ke Kota Banjar.
“Tempatnya teduh fasilitasnya juga sudah lengkap. Ada Mushola, toilet, dan joglo-joglo cantik. Serta banyak spot yang disediakan untuk selfie,” ungkapnya. (Bayu/SAKATA.ID)