Bisnis, SAKATA.ID : Beredar kabar dua perusahaan teknologi berbasis ojek atau penyedia layanan on-demand, Gojek dan Grab bakal merger di tengah pandemi Covid-19 ini.
Melansir beberapa sumber menyebutkan bahwa terjangan pandemi Covid-19 menimbulkan potensi merger antara Gojek dan Grab.
Penggabungan kedua perusahaan ini agar dapat meraup untung dengan cepat.
Isu kedua korporasi ini akan merger berhembus sejak Februari 2020 lalu. Namun, sumber Financial Times yang dilansir KataData menjelaskan, pembicaraan sempat terhenti.
Terhentinya pembahasan merger antara Gojek dan Grab lantaran investor Grab, SoftBank menentangnya.
Pendiri sekaligus CEO SoftBank Masayoshi Son menilai, industri berbagi tumpangan (ride hailing) akan tumbuh signifikan.
Selain itu, menurutnya, perusahaan dengan uang tunai yang banyak bakal mendominasi.
Meski sumber Financial Times tidak menyebut secara pasti kedua perusahaan itu namun ditulisnya bahwa Son menyadari bahwa Gojek merupakan lawan Grab yang tangguh.
Stres akibat pandemi Covid-19 dan kekhawatiran atas model bisnis berbagi tumpangan secara global menekan perusahaan untuk menyetujui kesepakatan.
Kabarnya, Son sudah mendukung pembicaraan tersebut. Dan kemungkinan besar menyetujui merger antara Gojek dan Grab.
Namun, apabila Gojek dan Grab merger. Akan mendapat penolakan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Hal itu diungkapkan Komisioner KPPU Guntur Syahputra. Menurutnya apabila dua pelaku usaha menguasai pangsa pasar yang dominan, tentunya berpotensi ditolak oleh KPPU.
Tentang Gojek
Gojek adalah sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek.
Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010 di Jakarta. Layanan perusahaan ini sudah tersedia di 50 kota di Indonesia.
Aplikasi Gojek di Google Play sudah diunduh 10 juta kali pada 2016. Selain di Indonesia, layanan Gojek kini telah tersedia di Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Gojek sudah memiliki layanan pembayaran digital, bernama Gopay.
Tentang Grab
Sementara Grab, perusahaan yang sama namun bermarkas di Singapura.
Awalnya, Grab dikenal dengan Grab Taxi. Didirikan pada 2012. Sekarang perusahaan ini sudah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.