Politika, SAKATA.ID: HMI BADKO Jawa Barat (Jabar) mempertanyakan anggaran Rp 2,9 Miliar untuk cetak kalender di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa atau DPMD Jabar pada APBD 2022.
Wakil Sekretaris Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah BADKO HMI Jabar Dede Aos Firdaus menilai, kegiatan itu tak efektif dan efisien.
“Patut dipertanyakan efektivitas dan efesiensi penggunaan anggaran untuk cetak kalender dan roll banner oleh DPMD Jawa Barat. Jangan sampai hanya untuk menyerap anggaran saja,” ujar dia pada SAKATA.ID, Jumat (14/10/2022).
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jabar seharusnya bisa selektif dalam membuat program yang berpihak kepada rakyat.
Apalagi di tengah keterbatasan anggaran saat pemulihan ekonomi pascapendemi Covid-19 sekarang.
“Bukan sebaliknya, membuat kegiatan yang menghambur-hamburkan anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat,” tegas Aos.
Ia mengungkapkan, anggaran yang hampir mencapai Rp 3 Miliar itu digunakan untuk belanja Kalender dan Roll Baner. Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Provinsi Jabar pada tahun 2022.
“Ini menunjukkan kegiatan pemerintah yang hanya menghambur-hamburakan anggaran di tengah penderitaan masyarakat terhadap kesulitan ekonomi saat ini,” kata Aos.
Anggaran cetak Kalender sebesar Rp 2,9 miliar, lanjut dia, harusnya bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat salah satunya peningkatan ekonomi warga desa di Jabar.
Ia menegaskan, uang itu akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membantu peningkatan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Akan lebih baik kalau anggaran ini digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Atau peningkatan ekonomi di BUMDes. Tentu akan jauh lebih bermanfaat. Dibanding hanya untuk pembuatan kalender,” pungkas dia.