Internasional, SAKATA.ID: Ada pengakuan mengejutkan dari Duta Besar atau Dubes Palestina. Yakni mengaku tidak pernah menerima donasi dari pendemo pro-Palestina di Indonesia.
Pernyataan itu datang dari seorang pria, Bambang Noorsena di dalam video yang viral di jagat Twitter, Senin (17/5/2021).
Sebuah unggahan rekaman video itu menampilkan pernyataan mengejutkan. Yakni dari Dubes Palestina.
Pernytaan yang berkaitan dengan donasi bodong pendemo pro-Palestina di Indonesia.
Akun Ferdinand Hutahaean, atau mantan politisi Demokrat lah yang membagikan rekaman video amatir tersebut di Twitter.
Setelah dibagikan olehnya mendapat ribuan kali tayangan dan retweet.
Dalam rekaman video itu menampilkan Bambang Noorsena. Pria tersebut mengaku pernah terlibat wawancara dengan Duta Besar Palestina.
“Saya itu diwawancarai di Kedutaan Besar Palestina. Bersama Duta Besar Palestina waktu itu. Dan Profesor Komaruddin Hidayat,” ucap dia di dalam video.
Dia mengaku, ketika itu Dubes Palestina tidak pernah mendapatkan bantuan donasi dari para pendemo pro-Palestina.
Adapun, lanjutnya, donasi bantuan bagi para warga Palestina justru berasal dari Kedutaan Besar Indonesia.
“Di awal dari wawancara itu. Pak Dubes (Palestina) mengatakan seperti ini. ‘kami tidak pernah menerima bantuan. Sepeserpun. Dari orang-orang yang demo itu untuk Palestina. Justru bantuan dari KBI. Yang kami terima,” kata dia.
Terkait unggahannya itu, Ferdinand menyatakan ada yang keberatan. Namun ia mempersilakan sejumlah pihak yang keberatan itu untuk melaporkannya.
Ini pernyataan, kata Ferdinan. Jadi ia menegaskan, kalau ada yang merasa ini tidak benar. Silakan laporkan.
Ferdinand Hutahaean menuliskan pernyataannya dalam akun Twitter miliknya.
Ia juga menegaskan, dirinya hanya nengutip sebuah pernyataan seseorang didalam video yang diunggahnya.
Yang katanya, lanjut dia, dari Dubes Palestina. Bahwa tidak pernah menerima donasi dari pihak pendemo pro Palestina.
Untuk informasi, video tersebut belum mendapat tanggapan. Dari pakar telematika maupun lembaga anti hoaks. Sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.
Selain itu, dari pihak kepolisian juga masih belum memberikan tanggapan. Terutama dalam dugaan penggelapan bantuan dana berkedok kemanusiaan tersebut.