Eks Pelaku Penyerangan Mako Brimob, Siska Nur Azizah, Bacakan Ikrar Setia kepada NKRI

Siska Nur Azizah
Siska Nur Azizah Bacakan Ikrar Setia kepada NKRI/SAKATA.ID

Kriminal, CIAMIS: Siska Nur Azizah, mantan narapidana teroris yang terlibat dalam penyerangan Mako Brimob pada tahun 2018 lalu, menyatakan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ikrar tersebut dibacakan di hadapan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Korwil Jawa Barat, Kepala Kesbangpol, Kapolres Ciamis, serta beberapa tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya di ruang rapat Polres Ciamis pada Rabu (3/7/2024) pukul 09.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Kapolres Ciamis AKBP Akmal menyatakan rasa syukur dan apresiasi atas komitmen Siska Nur Azizah untuk setia kepada NKRI.

“Saya memberikan apresiasi kepada saudari Siska Nur Azizah atas komitmennya untuk setia kepada NKRI. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga kegiatan pembacaan dan penandatanganan pernyataan ikrar ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Akmal.

Dia berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menghormati keberagaman dan menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar.

“Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat menjadi masyarakat Indonesia yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang menghormati dan menghargai keberagaman,” tambahnya.

Siska Nur Azizah pun menyampaikan penyesalannya serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang sebenarnya, terutama suaminya, yang turut memulihkan pemikirannya.

Menurut Siska, dukungan dan bimbingan yang diterima telah membantunya melihat segala sesuatunya dengan lebih fleksibel dan jauh dari pandangan yang sempit, terutama dari suami dan BNPT.

“Saya menyadari bahwa tindakan masa lalu saya didasarkan pada semangat patriotisme terhadap Islam tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat sipil,” tegasnya.

Siska juga berharap bahwa ikrar yang baru saja dibacanya dapat menginspirasi teman-temannya untuk lebih rasional agar tidak mencemarkan nama baik Islam dan menghindari tindakan yang mencelakakan masyarakat.

“Saya sampaikan pentingnya pemikiran yang rasional dan bersih, serta adanya fasilitator yang dapat membantu mantan teroris memahami perspektif NKRI berdasarkan sirah nabawiyah dan ayat-ayat yang lebih detail, karena mantan teroris merasa bahwa yang mereka lakukan berdasarkan syariat Allah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *