INTERNASIONAL, SAKATA.ID : Meski dilanda Pandemi Covid-19, aktivitas Ekspor Indonesia ke Swiss terus berjalan. Bahkan, volumenya terus melonjak.
Padahal banyak negara sangat terpuruk karena Covid-19. Hingga tidak mampu banyak melaksanakan aktivitas Ekspor maupun Impor.
Namun berbeda dengan Indonesia dan negara yang dikelilingi pegunungan Alpen itu.
Periode Awal 2020
Dari catatan Bisnis Indonesia, volume lonjakannya sangat tinggi. Data itu merupakan hasil perbandingan tahun 2019 lalu dan 2020 ini.
Seperti di periode Januari hingga Mei 2020 peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss melonjak hingga 284 persen.
Lonjakan tertinggi ada di bulan April dan Mei. Pada bulan April meningkat 670 persen dan saat Mei peningkatannya 404 persen.
Kopi dan Minyak Atsiri
Komoditi yang mengalami kenaikan cukup besar pada April dan Mei adalah ekspor kopi dan minyak atsiri.
Kopi serta minyak atsiri ini merupakan produk unggulan Indonesia yang banyak diekspor ke Swiss. Meskipun Pandemi Covid-19, tren kenaikan volume ekspor tetap terjadi peningkatan.
Kemudian lonjakan ekspor juga terjadi di bulan Maret 2020. Pada bulan ini dinilai lonjakan terbesar ekspor Indonesia ke Swiss dibandingkan Februari 2020.
Pada Maret itu yang paling banyak diekspor adalah kopi, suku cadang mesin, mebel, produk tekstil rajutan, kimia organik, dan minyak atsiri.
Jika perbandingan dengan tahun lalu di dalam periode yang sama, barang ekspor yang mengalami peningkatan adalah alas kaki, logam mulia, minyak atsiri, suku cadang mesin, dan mebel.
Emas
Tentunya dari catatan itu, selain kopi dan minyak atsiri, emas juga lah yang paling banyak menyumbangkan nilai tinggi dalam ekspor Indonesia ke Swiss.
Di lima bulan terakhir, angka ekspor emas cukup tinggi. Trennya juga selalu mengalami peningkatan. Di periode Januari-Mei 2020 ekspor logam mulia ini kenaikannya mencapai 198 persen dibandingkan dengan periode sama di 2019 lalu.
Aktivitas Impor
Meskipun aktivitas ekspor mengalami lonjakan tinggi, bukan berarti Indonesia tidak mengimpor komoditi dari Swiss.
Kerjasama kedua negara ini sangat baik. Sehingga, selain Indonesia dapat mengekspor komoditinya, aktivitas Impor dari Swiss ke Indonesia pun tetap berjalan.
Bahkan, volumenya juga meningkat. Tidak ada masalah dengan Pandemi Virus Corona Baru atau Covid-19.
Swiss Federal Customs Administration mencatat, dari Januari hingga Mei 2020 Impor komoditi dari Swiss ke Indonesia meningkat 74 persen.
Hal itu apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu. 2019 jumlahnya tentu lebih kecil.
Barang yang diimpor dari Swiss dan mengalami peningkatan adalah produk farmasi. Di tengah Pandemi Covid-19, Indonesia membutuhkan banyak produk farmasi.
Kemudian suku cadang, mesin turbin, kimia organik, instrumen optik, dan perlengkapan elektronik.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, aktivitas ekspor maupun Impor dari negara Swiss buah dari kerjasama dan promosi yang intens.
“Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan meski di tengah Pandemi Covud-19,” tegasnya. (S-03)