Nasional, SAKATA.ID: Apabila ganti presiden di 2024 mendatang, seeprti apa proyek pembangunan Ibu Kota Negara yang baru? Bisakah diberhentikan?
Beragam kekhawatiran muncul saat pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur itu.
Meskipun pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sudah menyepakati Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara.
Salah satu kekhawatiran dan yang banyak dipertanyakan adalah setelah ganti presiden, maka proyek disetop. Kemudian, bagaimana tanggapan pemerintah?
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa tak menampik jika proyek pembangunan Ibu Kota Negara itu dapat diberhentikan.
Tetapi dia berharap meskipun presidennya berganti, pemindahan ibu kota itu tetap berlanjut.
Dia mengungkapkan hal ini saat berkunjung ke Transmedia beberapa hari lalu, dikutip CNBC.
Seperti diketahui, nama ibu kota yang baru juga sudah dipilih Presiden Joko Widodo. Yakni Nusantara.
Pembangunan IKN Nusantara ini dinilai menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Nominalnya pun fantastis, mencapai Rp 466 triliun, dan durasi pembangunan diperkirakan berjalan hingga 20-25 tahun ke depan.
Sikap Suharso sangat optimis ini akan terus berlanjut dan lancar. Ia melihat dari landasan hukum yang sudah ada. Dan seluruh partai yang artinya mewakili masyarakat Indonesia juga setuju akan pemindahan IKN ini.
Meskipun ada kritik, akan tetapi menurut dia, hal tersebut adalah bagian dari yang harus diantisipasi.
Misal, mengenai pembiayaan, tata kota, pengelolaan lingkungan hidup, optimalisasi ekonomi hijau, dan bentuk otorita yang akan menjadi pengelola IKN tersebut. Hingga antisipasi perubahan iklim.
Menurutnya, hal tersebut bukan yang baru bagi pemerintah, lantaran sama dengan membangun kota baru, pemekaran. Layaknya daerah-daerah baru.
Lantas, kata dia, apabila pemekaran atau kota baru gagal, dan gubernur berganti, diubah kebijakannya? kan tidak. Ia menegaskan, tetap dilanjutkan dan dibenahi.
Sehingga, meskipun ganti presiden. Rasa optimis tentang keberlanjutan pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur itu masih ada.