Politika, GARUT: Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muwahhidin di Jalan Raya Pembangunan Kelurahan Sukajaya, Kabupaten Garut, Rabu (19/7/2023).
Dalam kunjungannya, Gatot menyampaikan berbagai pesan penting kepada para santri, termasuk pentingnya cinta tanah air, peran santri dalam membentuk karakter bangsa yang berintegritas, berbudaya, dan berwawasan kebangsaan.
Dia mengatakan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia hadir berkat perjuangan para ulama. Menurut dia, para ulama lah yang menggerakkan masyarakat untuk merebut kemerdekaan.
“Maka dari itu, saya hadir di sini. Memberikan pemahaman tentang kebangsaan di hadapan para santri,” ujar dia.
Gatot melanjutkan, melihat kondisi bangsa saat ini, khususnya generasi muda di Indonesia sudah sangat apatis. Hal ini terjadi lantaran banyaknya pemimpin yang tidak amanah.
Selain itu, lanjut dia, apatisnya generasi muda saat ini juga akibat pemimpin bangsa yang terlibat dalam konflik verbal dan ‘gontok-gontokan’ di arena politik.
Tak hanya itu, tingginya tingkat apatis generasi muda saat ini terhadap kondisi negara saat ini karena banyak pemimpin yang terlibat dalam tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Tentu saja, keterlibatan pemimpin bangsa dalam KKN mengguncang fondasi moral dan etika kepemimpinan yang seharusnya menjadi teladan bagi rakyatnya.
“Generasi muda saat ini apatis. Karena melihat pemimpin bangsa yang gontok-gontokan. Saling caci maki, dan KKN. Bayangkan, kalau 60 persen jumlah generasi muda di Indonesia tidak memilih pemimpin. Rusak bangsa ini,” tegas dia.
Menurutnya bahwa kedaulatan tertinggi bangsa ini ada di tangan rakyat. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan memilih pemimpin agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan besar.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pelaksana kegiatan Orasi Kebangsaan, H. Agus Zulfa. Bahwa peran para pemimpin adalah untuk memberikan contoh yang baik dan menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.
Ia sengaja mengundang tokoh- tokoh bangsa, seperti Jendral (Purn.) Gatot Nurmantyo, dan tokoh-tokoh politik lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang kebangsaan kepada para santri di pondok pesantren Darul Muwahhidin, Garut.
“Saya berharap, datangnya tokoh-tokoh politik ke pesantren ini dapat memberikan pemahaman. Bagaimana menjadi warga negara yang baik. Terutama dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Darul Muwahhidin K.H. Abdul Wahid Al AL-Asary, menyambut baik kedatangan para tokoh politik Indonesia ke tempatnya.
Ia mengungkapkan, tokoh politik yang menjadi teladan dapat memberikan pencerahan tentang berbangsa dan bernegara.
“Saya hanya berpesan, memilih pemimpin itu harus yang jujur dan amanah. Lalu dekat dengan para ulama serta rakyat,” ucap dia.