Nasional, SAKATA.ID: Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah hingga 359 kasus pada Sabtu (13/11/2021), artinya gelombang virus corona ini belum berhenti.
Dari data yang diungkapkan Satgas Covid-19 bahwa, total kasus positif sejak Maret 2020, sebanyak 4.250.516, sembuh 4.097.675, dan yang meninggal dunia 143.644.
Sementar untuk kasus aktif (13 Nopember 2021) sebanyak 9.197. Jumlah spesimen yang diperiksa 266.975. Suspek yang diamati 4.872 orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah menyampaikan perihal situasi terkini pandemi Covid-19 di Tanah Air pada saat pertemuan dengan para pemimpin redaksi secara virtual.
Bahkan, Budi juga menjelaskan soal adanya potensi gelombang ketiga. Kenaikan kasus terjadi. Pandemi Covid-19 belum bisa dikatakan berhenti.
Menurutmya, gelombang ketiga Covid-19 sudah banyak terjadi di berbagai negara. Mulai dari Eropa hingga Asia.
Padahal, katanya, negara-negara yang mengalami gelombang ketiga itu memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi.
Seperti negara Jepang, di sana kasus Covid-19 sempat naik. Terjadi gelombang ketiga. Begitu juga dengan Singapura dan Malaysia yang mengalami kenaikan kasus.
Ia mengungkapkan, negara di Eropa yang emngalami kenaikan kasus adalah Amerika Serikat (AS), Israel, dan Inggris.
Budi menegaskan, terjadinya gelombang ketiga itu tidak lepas dari mutasi virus corona. Seperti yang terjadi di Eropa dan Asia saat, kasus meninggi diakibatkan oleh varian delta atau B.1.6.1.7.2.
Karena itu, kata Budi, kunci supaya tidak terjadi gelombang ketiga adalah mencegah varian baru dari virus corona itu tidak masuk ke Indonesia.
Apalagi, varian baru itu memiliki potensi lebih kuat. Dari beberapa penelitian pun menyebutkan, ada kemungkinan lebih berbahaya dari varian yang lama.
Masyarakat pun dihimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Mengingat pandemi Covid-19 belum berhenti.
Dan gelombang ketiga bukan tidak mungkin akan terjadi di Indonesia apabila masyarakat abai terhadap protokol kesehatan
Dari data yang diunggah Satgas Covid-19, ada tiga wilayah yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi.
Yakni, DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.