INTERNASIONAL, Sakata-id: Gencatan senjata Israel-Hamas akhirnya disepakati tanpa syarat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyetujui proposal Mesir. Benjamin menyetujui dengan suara bulat di Kantor Kabinet Perdana Menteri Israel.
Pencapaian kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas berjalan mulus bahkan Israel tidak merinci kapan mulai berlaku. Namun, Presiden Mesir Al-fattah al-Sisi menjelaskan gencatan senjata antara Israel-Hamas dan kelompok milisi Jihadul Islam Palestina berlaku sejak Jumat pukul 02.00 waktu setempat.
Delegasi kedua belah pihak diminta Al-Fattah untuk sama-sama bekerja dalam menegakan kesepakatan gencatan senjata, dan tidak ada lagi kekerasan terjadi di kawasan Gaza Palestina. Eskalasi kedua belah pihak telah menimbulkan banyak kehancuran dan memakan banyak korban masyarakat sipil termasuk anak-anak.
Saat kesepakatan itu dirundingkan melalui fasilitasi Mesir, kedua pihak masih saling mengirimkan serangan. Namun pada pukul 2.00 setelah diumumkan dan Jumat pagi sekitar pukul 06.00 waktu Gaza pasukan Israel sudah menarik diri, warga Palestina di Gaza ramai-ramai ke jalan dan melakukan sujud sukur.
Gencatan senjata ini menurut pejabat Hamas Ali Barakeh merupakan kemenangan rakyat Palestina dan kekalahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pihaknya mengaku telah dihubungi pihak Mesir, Qatar, Rusia dan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata.
Sebelumnya pada Kamis (20/5/2021) Presiden AS Joe Biden meminta Benjamin melakukan de-eskalasi dan menghentikan pertempuran dengan cepat.
Joe Biden memuji persetujuan Benjamin terhadap proposal Mesir dengan tanpa syarat untuk gencatan senjata. Seperti dikuti pada Reuters Kamis.
Juru Bicara sayap bersenjata Hamas Abu Ubaida mengancam akan menambah lebih banyak roket ke seluruh wilayah Israel jika kesepakatan gencatan senjata dilanggar.
Persetjuan Israel terhadap gencatan senjata tanpa syarat adalah kemenangn rakyat Palestina. Momentum tersebut, menjadi momentum kemenangan terbesar. Dia juga mengatakan bahwa pihaknya berhasil mempermalukan musuh.
“Kami dapat mempermalukan musuh dengan tentaranya yang buas namun entitasnya yang rapuh,” kata Ubaida dalam pidato terbuka di siaran Televisi Mesir.
Dampak Kebuasan Milter Israel
PBB mengumumkan 75 ribu warga Palestina sudah meninggalkan rumah mereka akibat kampanye serangan bom yang dilakukan Israel.
Direktur Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk wilayah Timur Tengah pada TRT Word mengatakan, warga di Gaza kelelahan karena semalam tidak tidur dan karena rasa takut, mereka mengalami kesedihan terus menerus.
Bahkan 18 rumah sakit dan klinik telah hancur akibat serangan Israel, dan hampir menghambiskan obat-obatan esensial. Rumah sakit sendiri kewalahan menerima pasien korban serangan Israel.
Sekjen PBB Antonio Guteres dan perwakilan dari beberapa negara menggelar pertemuan darurat dan mendesak Israel mengehentikan kekerasan di Palestina*